↪〰♥TSTOAK [Season 2]♥〰↩

1.4K 97 4
                                    

Di kamar Efoz ...

Xiera duduk di sofa yang tersedia  dengan efoz yang juga duduk di sofa tunggal depan xiera.
"Ada apa to the poin saja gue gak suka basa basi" malas xiera karna sudah 5 menit mereka cuma diam aja.
"Kenapa lo nangis tadi?" kata efoz langsung pada intinya .
"Urusannya sama lo apa?" bukannya menjawab xiera malah melempar pertanyaan lain.
"Gue tau lo habis berkomunikasi sama Zyrency. Dan dia ngomong apa ?" kata efoz dengan nada seperti menuntut.
"Efoz dia menyimpan perasaan pada zyrency malang banget nasib nya belum juga ngungkapin perasaan si wanita sudah pergi untuk selamanya, kesian" batin xiera ia dapat melihat dengan jelas dari mata efoz yang menyiratkan kerinduan dan kehilangan yang mendalam

"Hanya ucapan salam perpisahan , ini hari terakhir gue berkomunikasi dan pertemuan terakhir gue dengan Zyrency" kata xiera dengan dingin dan dZyrency setelah mendengar hal itu raut wajah efoz berubah sedih.
"Efos gue tau lu suka sama zyrency yah kan? Tapi kini yang menempati raga ini sekarang gue jadi lu gak bisa seenaknya sekarang dengan raga ini , gue sama Zyrency berbeda gadis itu terlalu lemah hingga memilih pergi dari pada membalaskan dendamnya sendiri " kata xiera ringan tanpa beban xiera sama sekali tidak peduli ia lebih memilih mati agar bisa bertemu dengan orang tuanya dari pada hidup dengan segudang masalah yang selalu datang berrubi tubi tanpa diundang.

"DIAM, jangan pernah menghina Zyrency lu cuma penumpang di raganya kalo bukan karna zyrency lo udah di akhirat sekarang di neraka karna dosa lu yang besar " kata Efoz mulai emosi hal itu terlihat dari matanya yang penuh kemurkaan.
"Gue gak peduli itu terserah lo ingin berperang dengan gue atau berteman dengan gue " kata xiera berdiri hendak pergi dari  kamar si cowok bodoh gila cinta ini.
Xiera sangat membenci dengan cinta , karna cinta bisa membuat orang bodoh cih menjijikan .
"Gue gak masalah harus bermusuhan dengan kalian , sorry zyrency gue gak bisa nepatin janji gue ke elu untuk lindungin mereka. Tapi yah gue akan lindungi mereka dari orang lain tapi tidak dari tangan gue sendiri" batin xiera.

Efoz terdiam memikir kan kata kata xiera tentang pilihan Berperang atau Berteman dengannya.
Ia melamun dengan pandangan kosong kedepan. Xiera belum pergi ia menoleh ke belakang dan melihat hal itu terkekeh sinis
"Bimbang heh? Cinta memang membuat orang bodoh " batin xiera lalu keluar meninggalkan kamar itu.

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki dari boots yang dikenakan. Xiera bergemelatuk bertubrukan dengan lantai ubin.
"Xiera dimana Efoz?" tanya ola yang kini sudah usai menangis.
"Memikirkan tawaranku maybe" singkat xiera membuat willy dan ola tidak mengerti.
"Kenapa patner lo pada lemot semua sih , " gerutu xiera dalam hati.

The Soul Transfer Of A Killer [ Season 1 & 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang