AAAAAA......
"Lucunya ngagetin gue aja lu popski , ternyata mereka mengirimmu kesini yah untuk menjaga hutan ini" kata Xiera mengelus kepala serigala yang sedang bermanja manja dipangkuannya.
Grrrhmm...
Geraman halus keluar dari moncong serigala popski , si serigala putih salah satu perliharaan king .
"Popsky bisa bantu ratu mu ini kan, cari ketiga patner ku endus aroma mereka dengan penciuman mu lalu tuntun aku kesana" kata xiera mengeluarkan wibawa seorang ratu mafia.
Seakan mengerti popsky berdiri dengan keempat kakinya dan mulai mengendus endus dengan penciuman ya g tajam berjalan ke depan dengan xiera yang dengan santai mengikuti serigala putih ini.
Xiera tidak akan mati dihutan ini karna ia sudah mengenal dengan semua hewan buas dihutan ini.
Jadi tak masalah jika ia berkeliaran semakin masuk kedalam hutan.Sudah berjam jam xiera berjalan berputar tapi tak kunjung jumpa dengan ketiga temannya itu . karna lelah xiera naik dipunggung popsky.
"Hais mereka dimana sih mana malem dah semakin larut lagi" kata xiera menengadah ke langit yang sudah menggelap.Grrrhhhh Awoooooo....
Popsky melolong dengan menyalak ke arah pohon besar di hadapannya. Bukan pada pohonnya melainkan pada para manusia yang berjumlahkan 3 orang. Yang masing masing memasang posisi siaga .
Xiera yang awalnya sibuk menelisik sekitar pun terkaget kaget mendengar lolongan dan geraman popsky yang siap menerkam mamgsanya. Kemudian xjera melihat apa yang ditatap oleh popsky dengan mata tajamnya."SEIGALAA.... ADA SERIGALA AAAA" teriak Evan mundur perlahan hingga terjengkang kebelakang karna tersandung akar pohon yang mencuat keluar.
Darren dan Egra memasang posisi siaga ancang ancang untuk berlari."Biasa aja kali gak usah takut , serigala ini temen gue kok" ucap someone.
Darren dkk mendenga suara itu merasa familiar suaranya mirip dengan suara...........XIERA!!!."Xiera bb-gaimana bb-isaa ?" kata evans terbata bata dengan muka pucat dan tubuh yang bergemetar.
"Bisalah kalian nyusahin banget sih, beban tau gak,!! Cape gue berjam jam muter muter buat nyari kalian doang" omel xiera yang kini sudah turun dari punggung popsky dengan cara melompat.
"Dek serigala itu tidak berbahayakan?" kata darren menatap lekat manik mata xiera.
"Gak kok dia jinak , namanya popsky dia yang udah bantuin gue buat nyari lo lo pada di hutan jelek ini" kata xiera santuy tanpa beban dalam menjudge hutan kabut yang ia jijak ki sekarang."Ouh thanks" kata darren menatap mata serigala yang awalnya menyalak dan tajam berubah menjadi lebih ramah namun tatapan tetep tajam seperti serigala pada umumnya.
Popsky cuma mengangguk seakan ia mengerti dengan ucapan darren.
"Gilaa keren bet nih serigala bisa ngerti bahasa manusi daebak" heboh zevan yang kini sudah melupakan rasa takutnya.
"Iyalah diakan gak kayak lu" singkat egra tapi langsung nyelekit.
Zevan diam dan menatap dengan tatapan seolah olah tersakiti dengan ucapan egra.
"Dah lah kita pulang , gue cape di pulau ini gak ada yang menarik" lugas xiera berbalik arah ke jalan saat ia datang .
"Tunggu! Ra kamu udah ketemu sama mereka ?" kata egra.. Yang sontak menghentikan langkah xiera sejenak.
"Udah , and gue ceritain kalo dah sampe markas" kata xiera kembali melanjutkan jalannya bersama popsky.
Darren dkk pun mengikuti xiera hingga keluar dari hutan dan menaiki helipad .Skip....
Malam pun terganti dengan mentari yang mulai terbit dari ufuk timur dan xiera beserta darren dkk baru sampai di markas. Dan mendapat sambutan hangat dari koko dan anggota markas yang lain.
Mereka kini berada di ruangan inti untuk membahas pertemuan xiera dengan mereka .
"Jadi mereka memilih buat berperang sama lu , gak waras mereka mencari kematian mereka sendiri" hardik koko.
"Biarin aja itu pilihan mereka, gue hanya menghargai keputusan mereka aja selama mereka tidak akan menyesal dengan hal itu" kata Xiera sambil meminum winenya .
"Jadi ?!" beo Zevan.
"Kita hanya perlu menunggu, mengamati dan menyerang ketika mereka mulai mengibarkan berndera perang , kurasa tidak akan lama lagi" kata xiera menyungging senyuman miring layaknya iblis haus akan darah manusia.
Darren mengangguk sama dengan respon egra . sedangkan koko dan zevan bergidik ketakutan ketika merasakan aura dan senyum Queen Of Darkness. Sangat mengerikan....Rapat diperkumpulan inti telah selesai kini xiera sedang berada di sebuah cafe dengan interior klasik yang menenangkan jiwa dan memanjakan mata dengan berbagai hiasan hiasan antik yang terpajang didinding dan di rak rak juga meja meja di cafe.
Xiera menyesap kopinya dengan chees cake dimeja yang menemani."Hufff kenapa yah gue ngerasa kalo gue bakal pergi dan dibenci oleh satu dunia" gumam xiera merasa ada perasaan yang ganjil di relung hatinya.
"Apapun yang terjadi kedepannya gue akan terima dengan lapang dada dan sepenuh hati siapa tau ada hikmahnya" batin xiera tersenyum simpul. Suasana diluar cafe sedang mendung. Awan hitam telah mengusai langit dan mengusir si gagah matahari dan penasihatnya si awan putih pergi.
Dan sepertinya sesaat lagi hujan akan turun membasahi bumi.
Xiera sama sekali belum ingin beranjak meninggalkan cafe ia masih betah di cafe Euphoria yang tak begitu ramai hanya ada beberapa pengunjung saja.
Xiera memandang jalanan kota jakarta yang ramai oleh kendaraan roda empat dan roda dua yang sibuk berlalu lalang dijalanan.Tes
Tes
Tes
Hujan turun dengan diawali tetesan kecil kecil yang berangsur besar dan deras. Para pejalan kaki yang lewat segera membuka payung mereka dan berjalan terburu buru seakan ingin segera sampai dirumah yang nyaman dan hangat .
"Hujan huffss....aku lelah " keluh xiera memandang kaca cafe yang basah oleh tetesan bulir bulir air yang terciprat atau terbawa angin.
Xiera memakan cheess cake nya dengan anggunly.
"Em tasty I like it " gumam xiera tersenyum ketika sesuap cake menyentuh indra pengecapnya.Saat tengah asik asiknya memakan cake nya ditemani oleh rintikan hujan yang bak melodi yang indah terdengar di telinga sangat merdu dan menenangkan. Tiba tiba mengingat satu hal jika hari ini ia ada pertemuan dengan CEO dari perusahaan Glory Group tepatnya 45 menit lagi.
Karna xiera tidak ingin membuat kliennya menunggu ia segera berdiri dan membayar pesanannya tadi .
Lalu berlari ke arah mobilnya melewati rintikkan hujan yang semakin deras mengguyur.
Mobil ungu metalic itu pun melesat pergi meninggalkan sebuah cafe dengan suasana nyaman .Sedangkan di hutan kabut kini.
Mereka tengah gundah lebih tepatnya hanya Willy . untuk ola dia sedang tidur di kamarnya dan efoz ia berada di ruang santai menikmati secangkir coklat panas seraya menikmati hujan."Argh gimana kalo gue mati ditangan xiera QOD , gue gak mau !!!! EFOS SIALAN mau mati pake ngajak ngajak ck" frustasi willy membayangkan nasib kedepannya bagaimana???.
"Gue ke club aja deh nenangin diri " gumam willy mengambil kunci motornya untuk pergi.
...............
Efoz terdiam seraya bernostalgia kebersamaan nya dulu saat saat bersama zycy.
Yang sesekali tersenyum simpul ketika mengingat kenangan kocak di masa lalu.
"Aku merindukanmu Eurycea ........" gadisku . kata efoz lanjut didalam hati saat mengklime zyrency menjadi miliknya.
Seraya menatap figura kecil di tangannya yang menampilkan gadis cantik dengan senyuman yang teramat manis layaknya permen gula gula..............
"Aku juga rindu dengan mu efoz tetapi aku jugq kecewa karna kamu telah berbuat kesalahan yang besar dengan keputusan yang kamu pilih , aku tak bisa membantu mu karna nyawa kamu efoz , ola dan willy ada ditangan seorang gadis yang mempunyai kedudukan yang sangat menakutkan "
"Bahkan dunia tunduk di bawah kakinya , semoga hidup kalian bisa tentram segeralah meminta maaf padanya agar hidup kalian bisa tenang " lanjut nya menatap dari tempat yang jauh diatas sana.
Dengan senyuman sedihnya yang teduh.~Love Readers~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Soul Transfer Of A Killer [ Season 1 & 2]
Mystery / Thriller[ Season 1 end] Bagaimana nasib Xiera yang notabenya Queen Mafia sekaligus Psycopath kejam yang mati karna kepeleset dikamar mandi bukan nya ke akhirat, malah jiwanya bertransmigrasi keraga seorang gadis yang suka membully dan pakaiannya yang kuran...