×∆×TSTOAK [ epilog ]×∆×

4.6K 316 60
                                    

hingga habis. Lalu menghampiri Zycy yang masih cengo.

"Giliran lo dek , buat ini menjadi kenangan tak terlupakan sampai nanti" kata Egra menyadarkan keterdiaman Zycy.

"Dengan senang hati kak "

"Mari bersenang senang Amara" desis Zycy dengan seringaian terukir jelas di bibirnya.

"Let's play the game babe"

Amara sudah sadar dari pingsannya dan kini ia menatap tajam Zycy dan penuh kebencian.
"Lo ga takut sama gue?" tanya Zycy menunjuk dirinya sendiri.
"Buat apa gue takut sama bitch kayak lo , harusnya lo mati " kata Amara meludah di dekat kaki Zycy.
"Gue? Mati? Gue gak akan mati sebelum lo mati duluan ditangan gue Amara" kata Zycy mengambil besi panas dan menempelkannya pada pipi Amara .

"Akhhh hiks panass hiks " Amara mulai menangis saat pipi putihnya mulai melepuh dan mengelupas.

Srettt..

Srreeettt

Srattt

Plak

Plak

Akhhhhh gue benci lo bitch akhh..

Plak

Gue bukan bitch tapi gue seorang Queen...

Bugh..

Zycy menampar, membogem , dan membuat banyak goresan di wajah Amara dan seluruh badannya hingga kaki.

"Kuku lo bagus , jadi pengenn gue ambil yah?" kata Zycy dengan muka dibuat sesedih mungkin.
Amara menggeleng ribut.
Zycy tidak mengindahkan hal tersebut ia mengambil tang....

Tak

Akhhh

Tak

Ber-hen-ti hiks..

Tak..

Tak.

Tak......

Zycy mencabut paksa kuku amara dari tempatnya begitu seterusnya hingga semua kuku terlepas dari jari jari amara.

"Hiks hiks lepasin gue hiks gue mohon hiks hiks " mohon Amara dengan raut muka memelas.
"Gue gak akan lepasin lo gitu aja setelah apa yang lo perbuat pada dia" bisik Zycy ke telinga Amara dengan suara serak yang menyeramkan.

"Mak-sud lo apa d-dia siapa?" cicit Amara.
"Dia yang sudah tiada karna ulah lo bitch" kata Zycy seraya mengukir kata B.I.T.C.H di paha mulus amara yang membuat sang empu berteriak kencang disertai air mata yang luruh.

Brakk.

Zycy dan yang lainnya terlonjak kaget mendengar suara pintu yang di buka dengan kasar.

"wahh para lo zy nyiksa nih cabe gak calling calling kita " ngegas Charice si pelaku biangkerok.
"Lupa " dingin Zycy tanpa menghiraukan muka Charice dan Effemy yang cemberut . ia malah asik menguliti kaki amara yang masih melekat dengan tubuh Amara. Amara tak berdaya ia haya bisa menangis dan meracau tidak jelas.

The Soul Transfer Of A Killer [ Season 1 & 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang