✴✖✴TSTOAK [ 58 ]✴✖✴

4.2K 289 3
                                    

Besoknya Zycy dkk dan darren dkk pagi pagi sekali sudah berada di ruang penyiksaan untuk menuntaskan semuanya hari ini.

Seperti biasa Amara akan disiksa di akhir sebagai penutupan. Sekarang ini giliran Charice untuk bermain main dengan revoy yang sudah sadar tapi mata dan mulut nya ditutup dengan kain hitam.

Charice mengasah pisau kesayangan nya hingga tajam . sedangkan yang lainnya duduk di sofa sambil minum wine . untuk melihat pertunjukan yang dibuat Charice ketika menyiksa korbannya.

"Charice lo udah siap ?" kata Zycy menatap keempat tahanan itu. Sedangkan untuk kedua orang tua Zycy mereka sudah dipindahkan ke rumah sakit jiwa dengan penjagaan yang ketat.

"Siap dong malah pisau gue nih kayaknya udah gak sabar deh buat nembus daging dia sampe ketulangnya." kata charice dengan penuh semngat 45.
"Good ini baru sahabat gue , lanjutkan" kata Zycy santai tanpa perasaan takut dan simpati sedikit pun.

"Buka penutup mata mereka , biarkan mereka melihat teman mereka ini bersenang senang" kata charice.
Menyuruh salah satu anak buah Zycy disitu.

Semua penutup mata sudah dibuka .
"Hay revoy mari kita bermain babe" lirih Charice dengan seringaian.
"Mmmhhmmhh" karna mulut revoy masih tertutup kain jadi suara yang terdengar hanya gumaman saja.
"Ngomong apa sih yang keras dong gue gak denger nih" kata charice menggoreskan beberapa luka pada muka revoy dan tangan revoy yang terikat.

"Aaaa darah lo bangus banget , guyss bagus kan ??" kata charice meminta pendapat teman temannya. Zycy dkk tersenyum tanpa beban dan mengangguk.

"Uhmm gue mau darah lo lebih banyak , jadi gue akan mutilasi lo haha " Charice mulai menggila. Ini lah sisi lain Charice ia akan menggila ketika melihat darah mengalir dengan deras menurut nya itu sangat cantik. Jadi Charice mulai mengambil parang dan mengarahkan nya pada tangan kanan revoy.

Tak.

Mmhhhhmhhhhh....
Karna penutup mukutnya belum dibuka revoy cuma bisa menangis saat melihat tangan kanannya yang sudah terpotong itu dengan darah yang mengucur deras lagi lagi Charice berteriak senang melihat darah revoy yang mengakir tanpa jeda.

Charice pun menguliti tangan kanan revoy dan memotongnya kecil kecil seperti dadu.
Lalu berdiri untuk membuka penutup mulut revoy.
"Ada kata kata terakhir kah sebelum gue mutilasi seluruh organ tubuh lo" kata charice dengan parang penuh darah menetes tidak lupa juga muka dan tangan Charice yang penuh bercak darah revoy.

"Kalian pembunuh.... Sialann" kata revoy.
"Terima kasih pujiannya revoy , selamat datang di neraka yang sebenarnya " kata charice memulai aksinya.

Tak

Tak..

Krak

Arghhhkkkkkk....

Ctasss

Krekkkk

Kraeekkkkk

AKHHHH PEMBUNUH AKHHHH..

Srashhh.

Tak..

Bughh

Srettt

Ssretttt

Akkhhhhh bunuh aja gue sialan arghh..

Dengan senang hati.

Blashhhh

Ctrasss..

The Soul Transfer Of A Killer [ Season 1 & 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang