Satu tahun kemudian....
"Bang Gerry!!"
Nanda berlari kecil menghampiri Gerry yang sudah menunggu nya di depan gerbang rumahnya. Ia berdiri di depan kekasih nya itu dengan memamerkan senyuman lebar nya.
"Jadi?"
Nanda mengangguk semangat. Hari ini mereka merayakan Anniversary 1 Tahun hubungan mereka. Tak terasa hubungan keduanya sudah menginjak satu tahun. Benar-benar langgeng.
"Kita beneran mau rekreasi kan? Bang Gerry ga bohong kan?" Tanya Nanda memastikan. Pasalnya, Gerry memiliki rencana untuk pergi rekreasi ke tempat lain. Padahal, Nanda lebih suka tempat yang sepi seperti bukit mereka waktu itu.
"Iya sayang. Kenapa sih kamu ga percaya banget. Kan aku udah janji sama kamu. Masa aku bohong. Kan dosa,ini kan spesial anniversary hubungan kita."
"Ok deh." Nanda menghentikan langkahnya lagi. Gerry yang melihat itu menatap bingung kekasih nya."Kok kita pake mobil? Kenapa ga pake motor?" Tanya Nanda.
"Biar teduh. Biar ga kena panas. Terus,kalo hujan kan ga kehujanan. Gapapa kan?" Nanda mengangguk tak mempermasalahkan. Walaupun sebenarnya ia lebih suka menggunakan motor. Tapi no problem lah.
Nanda meletakkan tiga paper bag di kursi tengah mobil Gerry."Itu isi paper bag nya apa aja?" Tanya Gerry mulai penasaran. Pasalnya isi paper bag itu besar semua.
"Paper bag hitam isinya makanan dan minuman. Paper bag putih isinya cemilan kek kue dan lainnya. Paper bag navy isinya tikar sama perlengkapan makan."
"Banyak banget."
Nanda mendengus sebal."CK! Seharusnya Bang Gerry seneng Nanda bawa perlengkapan banyak. Kan kita mau Sampe sore kan? Terus malem nya bikin video spesial."
"Iya-iya terserah kamu."
Selama di jalan, Nanda hanya memandangi jalan sekitar. Sudut bibirnya terus terangkat,ia tak bisa menyembunyikan perasaan bahagia nya. Satu tahun, bukanlah waktu yang singkat. Penuh lika-liku dan problem,tapi berhasil di lalui oleh keduanya.
Nanda hanya berharap hubungan nya bisa berjalan dengan awet dan langgeng. Ia tidak ingin hubungan nya harus bernasib sama seperti dulu lagi. Sudah cukup sekali,jangan untuk kesekian kalinya lagi.
Tiba di bukit tempat biasa keduanya menghabiskan waktu bersama. Bukit yang dikenalkan Gerry dulu. Nanda pun langsung bergegas keluar dari mobil Gerry dan mengambil tiga paper bag yang telah ia bawa.
"Bang Gerry bantuin."
Gerry berdecak kesal. Sebenarnya ia malas membawa banyak perlengkapan. Tapi, kalau ia mengomel terus yang ada ia sendiri yang akan balik kena omel.
Keduanya duduk di puncak bukit. Memperhatikan pemandangan kota dari puncak bukit yang indah ini. Dengan tikar sebagai alasnya dan tentunya banyak makanan yang Nanda bawa.
"Bang Gerry udah sarapan?" Gerry menggeleng. Ia memang sengaja tak sarapan. Karena sang kekasih pasti membawa banyak makanan,dan benar saja dugaannya.
"Kebiasaan. Tapi, yaudah deh gapapa. Kita makan dulu ya. Nanda udah banyak masak makanan untuk hari ini." Nanda membuka satu persatu makanan yang ia bawa. Total ada empat wadah makanan yang ia bawa.
"Ini ada cumi goreng tepung,ada ayam rica-rica,ada tumis jagung,dan ada sayur bening bayam. Mau makan yang mana? Dessert nya juga ada. Nanda ada bawa cheese cake, wafel, dessert box,dan coklat cake. Mau yang mana?"
Gerry menatap semua makanan yang Nanda bawa dengan tatapan bingung. Semuanya tampak enak,tapi Gerry benar-benar bingung harus memilih yang mana.
"Aku pilih semua nya deh. Tapi, porsi nya dikit aja. Kalo dessert nya kan makan terakhir. Oiya kamu bawa minum apa aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GERRY ALEXANDRE
Teen Fiction"Bang Gerry mulai sekarang Nanda panggil Geger ya." "Gak.Ngaco Lo!?" "Bang Geger.Tunggu!" "Berisik Lo!" "Nanda pulang sendiri aja.Bye!!!" "Gue anter.Ga terima penolakan.Naik!!" "Nanda pengen Bang Gerry tetep disisi Nanda hari ini dan selamanya.Nanda...