"Helmnya dipake!" Dama memberikan helm kepada Nanda yang sudah berada di sampingnya.
Nanda langsung mengambil helm tersebut. Jujur ia sebenarnya tidak enak kepada Dama karena selalu merepotkan cowok itu. Tapi, Gerry lebih percaya kepada Dama dan mungkin karena ia juga lebih dekat dengan Dama. Walaupun hubungan mereka hanya sebatas teman saja,tapi tidak sedikit yang nyinyir mengatakan kedua nya berselingkuh.
"Maaf ngerepotin Bang Dama."
Dama langsung menoleh kearah Nanda yang ada di belakang nya."Ga ngerepotin kok. Jadi berhenti minta maaf. Lagian, Gerry kan udah minta tolong. Masa aku ga mau nolongin sahabat aku sendiri."
Nanda tersenyum. Dama memang tidak pernah berubah. Ia selalu baik hati seperti Gerry."Makasii." Ucapan Nanda mampu membuat Dama tersenyum lebar.
Setelah keluar dari sekolah dan menuju jalan pulang. Nanda meminta Dama untuk mampir ke Hypermart membeli bahan-bahan membuat makanan yang akan ia bawa untuk menjenguk Gerry.
Setibanya di Hypermart, Nanda langsung turun dari motor Dama."Bang Dama mau ikut masuk?" Tanya Nanda.
"Aku ikut."
Nanda dan Dama pun masuk ke dalam Hypermart. Nanda mulai membeli sayuran dan buah-buahan. Ia juga membeli daging dan ikan. Selain itu, ia juga ingin membeli kan Dama minuman sebagai tanda terimakasih karena mau menemani Nanda. Pasti cowok itu juga haus.
Selesai membeli bahan-bahan seperti sayuran, buah-buahan dan juga daging. Nanda langsung pergi ke tempat kasir untuk membayar belanjaan nya. Selesai membayar, Nanda mengajak Dama pergi untuk membeli minuman.
Setelah keluar dari Hypermart, Nanda melihat ada cafe yang menjual berbagai minuman kekinian di dekat Hypermart. Ia langsung menarik tangan Dama dan mengajak nya ke cafe itu.
"Mau ngapain?"
Setibanya di cafe, Nanda melepaskan tangan nya yang menarik tangan Dama."Mau beli minum. Emang nya Bang Dama ga haus?"
"Haus sih."
Nanda langsung memesan minuman. Ia memesan Boba sedangkan Dama memesan Thai tea. Menunggu hampir sepuluh menit. Pesanan keduanya pun tiba.
Sebenarnya Dama ingin membayar nya,tapi Nanda melarang nya dan memaksa Dama untuk tidak membayar dan membiarkan Nanda saja yang membayar nya.
Keduanya keluar dari cafe. Minuman Nanda pun sudah tinggal setengah. Tampak nya berbelanja dan memutar-mutar mencari bahan masakan memang sangat melelahkan. Bagaimana jika nanti ia menjadi seorang emak-emak?
"Haus banget nih!"
Nanda langsung melirik tajam Dama yang menggoda nya. Haus? Tentu ia sangat haus. Hypermart itu besar dan ia sangat lelah mencari bahan masakan."Sangat haus. Rasanya Nanda seperti ingin dehidrasi." Dramatis sekali.
Dama langsung tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan dramatis sang mantan."Lebay kamu. Udah yuk balik. Kasian Gerry nunggu-nunggu kamu datang. Biar ga sore banget kamu ke sana nya." Ajak Dama.
"Iya-iya.."
—GERRYNANDA—
"Mau bikin apa ya?" Nanda sedang berpikir keras. Jari telunjuk nya di letakkan nya di kepala nya seperti orang yang sedang berpikir."Masak apa yang enak dan cocok untuk orang yang sakit? Kata Bunda, orang sakit itu ga enak makan. Lidah nya ga bisa untuk merasa makanan."
Nanda masih berpikir sangat keras ingin masak apakah dia untuk pacar nya."Masak apa nih!?"
"DUAR"
KAMU SEDANG MEMBACA
GERRY ALEXANDRE
Teen Fiction"Bang Gerry mulai sekarang Nanda panggil Geger ya." "Gak.Ngaco Lo!?" "Bang Geger.Tunggu!" "Berisik Lo!" "Nanda pulang sendiri aja.Bye!!!" "Gue anter.Ga terima penolakan.Naik!!" "Nanda pengen Bang Gerry tetep disisi Nanda hari ini dan selamanya.Nanda...