0.49 Kehilangan

42 3 0
                                    

Setelah tiba di Markas lama Zhaturee. Gerry melangkahkan kaki jenjang nya masuk kedalam bangunan itu yang sudah enam bulan terbengkalai ditinggalkan oleh Zhaturee.

Ia melirik ke kanan ke kiri dalam ruangan itu. Pandangan nya tertuju pada tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua. Ia bergegas menaiki tangga itu menuju lantai dua.

Langkah nya tiba di lantai dua, netra matanya memperhatikan setiap ruangan itu dengan seksama. Tidak ada yang berbeda. Mungkin karena Vilan dan Ando belum mendesign ulang markas mereka. Markas Zhaturee tidak sebanding dengan Markas Besar Omorfos.

Markas Zhaturee bahkan hanya setengah nya dari luas Markas Besar Omorfos. Itu pun sangat tidak sebanding. Ia tertawa remeh, kenapa Zhaturee tidak sadar diri dan justru semakin menggila dan sangat berambisi mengalahkan Omorfos?

"Ger...."

Gerry sedikit tersentak. Ia menoleh kebelakang, ternyata ada Ziko dan Arya yang sudah menunggu nya sedari tadi."Kalian udah lama di sini?" Tanya Gerry pada dua sahabat nya itu.

"Udah."

"Jadi, si Vilan sama Ando kemana?"

Tadi saat Ziko menghubungi nya, Ziko berkata jika saat dirinya dan Arya tiba di Markas lama Zhaturee. Mereka berdua melihat Vilan dan Ando ada di halaman belakang markas itu. Namun, saat mereka ingin mendekat, Ziko tak sengaja menginjak triplek bekas sehingga membuat suara berisik. Dan akhirnya, Vilan dan Ando tampak nya kabur dari markas lama mereka.

"Tadi ada, Ger. Tapi, Ziko ga sengaja nginjek triplek bekas. Akhirnya mereka berdua kek nya sadar ada orang di sini, terus waktu pas kita berdua tatap-tatapan karena suara triplek itu, kita liat lagi, mereka berdua udah nggak ada." Jelas Arya pada Gerry.

Gerry manggut-manggut."Ya udah, gapapa lah. Yang penting, kita sekarang udah tau kalau mereka beneran ada di markas ini tadi. Gue yakin, mereka bakalan balik lagi ke sini. Sekarang kita pasang strategi kita, kali ini mereka harus masuk jebakan kita." Kata Gerry.

"Ok! Kita turun ke bawah."

Ketiga nya turun ke lantai bawah. Tiba di lantai bawah, ketiganya duduk di sofa bekas yang masih tersedia di sana. Mungkin, Vilan dan Ando sengaja meninggalkan sofa itu. Sofa nya juga sudah lapuk.

"Kita pasang jebakan dan strategi kita sekarang, sesuai dengan strategi kita semalem yang udah kita rencanakan bareng sama Omorfos. Paham?"

"Paham, bos."

Kedua nya mulai memasang strategi dan taktik untuk menjebak Vilan dan Ando. Saat sedang membicarakan hal itu dengan intens. Tiba-tiba muncul sebuah suara dentuman keras seperti sebuah ledakan.

BOOM!!

Gerry dan kedua sahabatnya itu terlonjak kaget. Mereka saling bertatapan seolah-olah saling bertanya bunyi apa yang barusan mereka dengar. Mereka segera beranjak dari duduknya. Perasaan mereka bertiga mulai tidak enak.

BOOM!!

Kaca yang berada di ruangan pertama pecah berserakan di lantai setelah sebuah ledakan terjadi dari balik kaca itu. Ledakan itu membuat Gerry dan kedua sahabatnya panik. Pasalnya, ledakan itu cukup kuat dan memicu munculnya api yang besar, bisa menyebabkan kebakaran.

"Ger, ini gimana?" Risau Arya.

Gerry menengguk ludah nya susah payah. Ia mencoba untuk tetap tenang. Namun, api yang semula mengecil, kini sudah menjadi api yang membesar. Melalap semua benda di ruangan pertama saat kita masuk ke Markas Zhaturee.

Api itu juga membuat Gerry dan kedua sahabatnya susah untuk keluar dari bangunan itu."Ger, kita dijebak." Ucap Ziko akhirnya menyadari jika mereka yang telah masuk ke dalam jebakan Vilan dan Ando.

GERRY ALEXANDRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang