Lima hari kemudian....
Lima hari sudah berlalu. Nanda belum juga bangun dari masa kritisnya. Dan Gerry masih setia menemani Nanda. Masih setia berada di samping Nanda. Walaupun kehadiran nya tidak di sukai oleh Naufal,tapi ia kan melakukan nya dengan tulus.
"Sayang..kapan kamu bangun. Ini udah lima hari lho kamu kritis. Emang nya kamu ga capek tidur terus. Hmmm?" Gerry terus mengajak Nanda berbicara walaupun tentunya Nanda tidak membalasnya. Tapi,ia senang bisa mengajak berbicara gadis itu.
"Sayang..bangun dong. Disini banyak yang nungguin kamu dan kangen banget sama kamu. Ada Bang Naufal, Kedua Orangtua kamu pastinya. Ada Dama, Yudha, Farel, Rian, Leo, Iqbal, dan Syahrul juga nungguin kamu bangun. Apalagi Dinda sama Ariska,mereka berdua selalu datang buat jenguk kamu. Dan selalu berdoa supaya kamu cepet bangun. Cepet kembali sehat lagi."
Gerry menghela nafasnya."Kangen banget sama kamu. Maaf kalo kemaren-kemaren aku nolak kamu,nolak kehadiran kamu. Bahkan,aku sempet ngusir kamu dan nyuruh kamu pergi dari hidup aku. Maaf....aku bodoh banget kan udah ngomong begitu ke kamu."
"Aku tarik kata-kata aku lagi. Aku ga mau kamu pergi dari hidup aku. Aku mau kamu tetep hadir di dalam hidup aku. Aku mau kamu tetap seperti Nanda yang dulu selalu ada di hidup aku dan selalu di samping aku. I Love You.." Gerry mencium kening Nanda lama.
"Permisi, apakah keluarga dari pasien Nanda ada di sini? Tanya Perawat yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang VVIP."Maaf sus, keluarga pasien sedang keluar sebentar. Sebentar lagi mereka akan kembali. Emang nya ada apa ya?" Tanya Gerry.
"Owhhh, keluarga pasien diminta untuk datang menemui Dokter Gilang di ruangan nya untuk memberitahu kan kondisi Nanda." Jawab Perawat itu.
"Baik,sus. Nanti akan saya sampaikan kepada keluarga nya." Setelah nya,perawat itu pergi meninggalkan ruang VVIP. Gerry menghela nafasnya. Emang nya Nanda kenapa? Apa yang terjadi pada kekasihnya?
Beberapa puluh menit telah berlalu. Kedua orang tua Nanda dan Naufal kembali setelah mengambil pakaian untuk menginap di rumah sakit.
"Om,Bunda. Tadi perawat bilang kalo Keluarga Nanda diminta datang ke ruangan nya dokter Gilang." Kata Gerry kepada Kedua Orangtua nya Nanda.
"Owhhh. Kalo gitu kita pergi sekarang aja Yah. Siapa tau ada hal penting yang mau dibicarakan Dokter Gilang." Kata Naufal. Ia pun pergi dulu ke Ruangan Dokter Gilang.
"Gerry,kamu ga mau ikut?"
"Ga usah Om, Gerry jagain Nanda aja. Om sama Bunda kalo mau pergi,pergi aja. Biar Nanda,Gerry yang jaga." Aditia tersenyum tipis."Ayolah. Nanti kan kamu bisa tau kondisi pacar kamu. Masa kamu ga mau tau." Ajak Aditia.
Gerry tersenyum canggung."Baik lah Om. Gerry ikut." Setelah itu Gerry beserta kedua Orangtua Nanda pergi menuju Ruangan Dokter Gilang. Apa sebenarnya hal yang ingin dibicarakan oleh Dokter Gilang kepada Mereka? Membuat Gerry khawatir dan takut saja.
—GERRYALEXANDRE—
"Ada hal apa yang ingin Dokter bicarakan dengan kami? Kami harap hal yang ingin Dokter bicarakan, adalah hal yang baik." Kata Naufal.
Dokter Gilang tersenyum tipis. Tapi, terlihat jelas dari raut wajahnya ada yang tidak beres. Ia terlihat ragu untuk menyampaikan hal itu."Saya punya kabar buruk dan kabar baik untuk disampaikan kepada kalian. Kalian ingin mendengar kabar baik atau kabar buruk dulu?"
Naufal mengernyitkan dahinya."Kabar buruk dulu deh. Saya ingin mendengar,memang nya kabar buruk apa yang ingin Dokter sampaikan kepada kami?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GERRY ALEXANDRE
Ficção Adolescente"Bang Gerry mulai sekarang Nanda panggil Geger ya." "Gak.Ngaco Lo!?" "Bang Geger.Tunggu!" "Berisik Lo!" "Nanda pulang sendiri aja.Bye!!!" "Gue anter.Ga terima penolakan.Naik!!" "Nanda pengen Bang Gerry tetep disisi Nanda hari ini dan selamanya.Nanda...