0.60 Kembali berulah

37 5 0
                                    

Pagi hari yang cerah menyambut hari Nanda. Tapi, hatinya tidak secerah mentari pagi ini. Ia masih belum tau apakah Gerry hari ini sudah kembali masuk kuliah apa belum.

Setibanya di kampus, Nanda langsung pergi ke kelas Gerry. Namun, hasilnya nihil. Ia pergi mencari Gerry ke Ruang Omorfos tapi hasilnya juga nihil. Ia pergi ke cafe kampus tapi,cafe kampus belum buka.

Ia benar-benar putus asa. Apakah mencintai Gerry memang susah seperti ini. Apakah mencintai Gerry konsekuensinya emang seperti ini?

"Bang Gerry kenapa belum masuk juga. Apa Bang Gerry stres lagi!? Apa ini semua karena Nanda yang selalu ingin semuanya kembali seperti dulu lagi. Apa iya?" Tutur Nanda berbicara dengan dirinya sendiri.

"Semua nya bukan karena kamu. Jadi berhenti nyalahin diri kamu sendiri. Wajar kalo kamu ingin semuanya kembali seperti dulu lagi. Tapi,waktu dan takdir belum mengizinkan hal itu terjadi,Nanda."

Nanda terlonjak kaget. Ia menoleh ke belakang dan ternyata ada Dama di belakangnya yang menatapnya."Bang Dama ngapain di situ?"

"Ngeliat kamu yang lagi nyari-nyari Gerry. Ngeliat apa yang bakal kamu ucapin kalo Gerry belum masuk. Ternyata benar dugaan aku,kamu pasti nyalahin diri kamu sendiri."

Dama berjalan menghampiri Nanda. Ia tersenyum tipis pada Nanda. Ia menatap intens Nanda."Berhenti nyalahin diri kamu sendiri,Nan. Kamu ga salah. Berhenti salahin semuanya. Nanti,saat Tuhan sudah mengizinkannya, kalian pasti bisa kembali bersama seperti dulu lagi."

"Yang bener?"

Dama mengangguk seraya tersenyum."Iya. Percaya sama Tuhan. Tuhan itu pasti sudah menyiapkan rencana nya yang luar biasa untuk semua makhluknya. Jangan pernah berburuk sangka dan ragu sama takdir Tuhan. Karena Tuhan sudah mempersiapkan semuanya yang terbaik untuk kita. Percaya dengan keajaiban Tuhan."

Nanda kembali tersenyum lebar. Ia mengangguk paham."Terima kasih. Nanda sangat bersyukur bisa punya orang yang sangat sayang dengan Nanda seperti Bang Naufal dan Bang Dama."

Disisi lain,ada seseorang yang memperhatikan interaksi mereka sedari jauh. Orang itu terus memperhatikan nya dengan intens. Ia tampak kesal dengan interaksi keduanya.

"Gue punya rencana."

Orang itu berkata kepada temannya yang berada di sampingnya."Rencana apaan? Lo mau ngelakuin apa ke Nanda?" Tanya temannya.

Orang itu langsung berbisik kepada temannya. Ia memiliki rencana licik untuk Nanda. Orang itu tampaknya sedang merencanakan sesuatu. Tapi apakah itu?

—GERRYALEXANDRE—

Nanda sedang menunggu Dama di gerbang masuk Universitas. Dama bilang dia akan pergi mengambil mobil nya sebentar. Keduanya mendapatkan perintah dari senior-senior untuk acara workshop kampus.

"Bang Dama kemana sih!?" Nanda yang sedang memainkan handphone nya tampak mulai risau karena Dama mengambil mobil nya lama sekali.

"Nungguin siapa Dek?" Nanda menoleh ternyata pak satpam sedang bertanya kepadanya."Nunggu Bang Dama,pak." Jawab Nanda.

Setelah itu,pak satpam kembali lagi ke pos satpam nya. Ia memang menjaga gerbang masuk Universitas. Dan sialnya kenapa Nanda harus menunggu di situ.

"Hai Nanda...." Sebuah mobil hitam tepat berhenti di depan gerbang masuk Universitas itu. Kaca mobilnya terbuka, menampilkan seseorang cowok dengan siluet wajah yang sangat Nanda kenal tengah menyapanya.

Nanda yang sedang asik memainkan handphone nya terlonjak kaget karena ada orang yang memanggil nya. Dan betapa terkejutnya ia saat tau orang yang memanggil nya adalah Vilan. Vilan! Cowok itu kembali lagi.

GERRY ALEXANDRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang