0.56 Kembali? (Lagi)

30 4 0
                                    

"Udah selesai?"

Dama mengangguk. Ia mengelus puncak kepala Nanda. Ia gemas melihat senyuman Nanda."Mau langsung pulang? Atau mau belanja cemilan dulu?" Tanya Dama.

"Hmmm.... pulang aja."

Dama mengangguk. Ia tidak ingin memaksa Nanda."Tadi senior-senior pada rapat masalah apaan si!?" Tanya Nanda penasaran. Tentu ia penasaran, pasalnya terlihat misterius.

"Bahas masalah anak ospek besok."

Belum sempat melanjutkan langkahnya ke arah parkiran. Nanda sudah menahan tangan Dama."Kenapa?" Tanya Dama bingung.

Nanda menunjuk ke arah lapangan. Disana sudah ramai mahasiswa-mahasiswi yang berkumpul. Disana juga ada dekan dan rektor yang berdiri seperti ingin berkata sesuatu pada mahasiswa-mahasiswi."Itu semuanya pada kumpul. Siapa tau ada yang penting. Kita ke sana aja dulu."

Dama mengangguk. Baru saja ingin menarik tangan Nanda,suara cempreng Dinda langsung menggema ditelinga Dama.

"NANDA!!"

Dinda berlari kearah keduanya."Nan, temenin aku ke cafe kampus sebentar yuk. Aku ga ada kawan. Bang Yudha malah ngumpul di lapangan tuh. Yuk lah,Nan."

"Tapi,kita kan harus kumpul di lapangan."

Dinda menggeleng."Enggak Nan. Yang diminta untuk kumpul di lapangan itu cuman para senior-senior doang. Kita-kita yang baru masuk setahun lalu enggak disuruh kumpul juga. Jadi mau kan?" Dinda langsung melirik Dama yang melihat nya jengah."Boleh kan Bang Dama?"

Nanda langsung menatap Dama. Mau tak mau, Dama harus mengiyakan permintaan Dinda."Boleh. Kamu kalo mau pergi ke cafe kampus pergi aja dulu. Nanti kalo kamu belum balik,aku susul ke sana."

"Makasii." Dinda langsung menarik tangan Nanda pergi ke cafe kampus. Padahal Nanda belum sempat mengucapkan terimakasih. Membuat Dama berdecak kesal.

Dama langsung berlari ke lapangan. Siapa tau ada hal penting yang ingin disampaikan oleh Dekan dan Rektor.
Bisa jadi masalah anak ospek besok.

Dama baris di barisan Rian dan tentunya sahabat-sahabatnya yang lain."Ada apaan sih? Mau ngomongin soal ospek besok kah?" Tanya Dama pada Yudha.

Yudha langsung menoleh kearah Dama."Bukan. Katanya sih ada Mahasiswa baru yang mau dikenal kan ke kita. Satu fakultas dengan kita. Bahkan satu kelas mungkin."

"Tapi, katanya dia itu mahasiswa lama yang ngambil cuti setahun karena ada masalah. Terus, sekarang dia balik lagi deh. Tapi,siapa?" Timpal Rian.

"Kalo emang iya dia mahasiswa lama. Ngapain harus perkenalan lagi? Kan pasti kita udah kenal. Walaupun beda kelas." Kata Farel.

Dama menghela nafasnya."Kita liat aja dulu. Jangan langsung menyimpulkan. Gue lelah." Katanya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Selamat pagi anak-anak sekalian. Mahasiswa-mahasiswi yang bapak cintai." Sambutan dari Pak Ramdhan selaku Dekan di Fakultas Dama.

"Walaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh."

Pak Ramdhan mulai menyampaikan hal yang ingin ia sampaikan kepada Mahasiswa-mahasiswi."Ada hal yang ingin bapak sampaikan kepada kalian. Akan ada Mahasiswa lama yang kembali bergabung lagi dengan kita setelah cuti selama satu tahun karena ada suatu masalah."

Mahasiswa-mahasiswi yang lain tampak saling menoleh satu sama lain bertanya-tanya siapakah mahasiswa itu."Siapa pak!?" Tanya Rian.

Pak Ramdhan dan Pak Bima selaku Rektor hanya saling pandang lalu tersenyum."Silahkan perkenalkan diri mu lagi kepada Mahasiswa-mahasiswi di sini." Ucapnya tampak mengarah pada mahasiswa lama itu.

GERRY ALEXANDRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang