Extra Chapter I : Secret Of Gerry

44 5 0
                                    

Annyeong....
Kita ketemu lagi, kali ini aku up Extra Chapter 1 untuk menghilangkan kerinduan buat kalian semua....
Dan disini aku mau mengungkapkan sebuah fakta sebelum Gerry sama Nanda nikah....
OMO! OMO! Jadi di Extra Chapter ini, aku mau menceritakan masa lalu, jadi flashback gitu saat mereka pertama ketemu terus mereka Deket dan intinya semuanya akan terungkap dan pastinya kalian akan sangat-sangat terkejut!😱




Flashback On
Beberapa Tahun Yang Lalu....

Deru mesin motor milik Anggota Omorfos tiba di halaman depan rumah Naufal yang luas Delapan Anggota Omorfos Core 1, sengaja diundang oleh Naufal untuk datang ke rumah nya. Sekaligus kumpul-kumpul sesama Anggota.

"Ger, buruan turun! Serius amat lu ngeliat layar handphone lu. Ayang lu Nge chat?" Tanya Rian gregetan.

"Emangnya Gerry punya ayang?" Tanya Leo dengan nada sedikit mengejek membuat sang empunya langsung melemparkan tatapan sinis dan menghunus nya.

Leo yang ditatap seperti itu pun langsung terdiam dan berdehem singkat, nyalinya ciut ketika melihat dua mata tajam milik Gerry, si cowok yang dijuluki kulkas 1000 pintu.

"Udah lah, jangan pada ngolok, siapa tau aja yang diem-diem kayak Gerry malah menghanyutkan, tau-tau malah nanti gandeng ayang didepan kita," kata Dama.

"Kagak yakin gue mah, modelan kutub kayak dia emangnya bisa deket-deket sama cewek? Ada cewek yang ngejar dia aja, dia nya langsung pergi. Kayak alergi bet sama cewek tu anak," keluh Rian.

"Bacot lu semua," pungkas Gerry singkat lalu turun dari motornya dan masuk ke dalam rumah Naufal meninggalkan sahabat-sahabatnya yang masih melongo.

"Ciri-ciri sahabat laknat ya begitu, ninggalin aja. Main nyelonong aja, setan banget tu anak," kesal Leo.

"Lo lebih laknat, Yo!" Sungut Farel kemudian menampol pelan lengan Leo dan menarik Leo masuk ke rumah Naufal.

Ke delapan Anggota Omorfos Cone 1 itu masuk ke dalam rumah Naufal. Rumah bergaya American Classic yang didominasi warna hitam dan abu-abu itu terkesan mewah namun tetap elegan, terlihat sangat adem dan nyaman.

"ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH, BANG NAUFAL CALON PENGHUNI NERAKA!!" Kurang ajar banget mulut Rian mengucapkan salam seperti itu.

Yudha yang merasa geram sontak menabok kuat lengan Rian membuat cowok itu meringis, "Mulut Lo kagak pernah disekolahin apa? Dijaga woy, ngomong yang bener."

"Iya, Lo mau di mutilasi sama Bang Naufal? Terus dibuat sop sama dia? Mau Lo?" Timpal Farel, namun Rian nya malah hanya cengengesan tak jelas seperti orang gila.

"Padahal yang calon penghuni neraka nya Rian, malah ngatain orang lain calon penghuni neraka, banyak-banyak berkaca di cermin, Yan. Jangan berkaca di air kubangan, kan jadinya salah sadar diri," kata Leo.

"Lo juga, Yo!" Ucap mereka kompak membuat Leo terlonjak kaget mendengar ucapan sahabat-sahabatnya yang malah tertawa melihat ekspresi kesal dan sinis nya.

"Bang Naufal kemana?" Tanya Gerry.

"Tumben Lo ngomong, biasanya kita mau denger suara Lo mahal banget, kesambet setan apaan?" Tanya Rian.

"Setan putih," jawab Gerry yang sudah jengah dengan ocehan tak bermutu Rian. "Bang Naufal kemana?"

"Kamu nanyeaaakkk? Kamu bertanyeeaak tanyeeaaak? Sini biar aku kasih tau yeakk, aku juga enggeaaak tau," Tuh kan bener Leo juga nyebelin nauzubillah.

"Mau gue mutilasi sekarang?" Ancam Gerry serius.

"Eh, sabar Ger, Sabar. Gue kan bercanda, udah ah emang susah ngajak kulkas 1000 pintu bercanda. Mending kita duduk aja sambil nunggu Bang Naufal datang," Kata Leo.

GERRY ALEXANDRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang