12.

1.1K 109 2
                                    

•Kelas 3-4•

"Park Naura."

"Hadir pak."

"Yoon Eun Hye."

"Hadir."

"Liz manoban Watanabe."

Semua murid terdiam dengan melirik satu sama lain, wali kelas pun melirik dan memanggil sekali lagi.

"Liz manoban Watanabe."

"Bolos kali pak." Ucap Albert asal.

"Yaa! Albert, jangan asal bicara kamu." Ucap Yoon Eun Hye.

"Seterah kalo tidak percaya."

"Aish, tidak seperti biasanya Liz tidak masuk kelas seperti ini." Ucap wali kelas.

Tak lama kemudian pintu kelas terbuka dan terpampang lah Jay yang menjadi sorotan mata.

"Jay, dari mana saja kamu?." Tanya wali kelas.

"Mengantarkan Liz ke UKS, Liz sakit bukan bolos." Ucap Jay dengan menatap tajam kearah Albert.

"Jadi kamu tau Liz kemana?."

"Tentu saja, Liz sedang kurang sehat dan aku menyuruhnya untuk istirahat di UKS, kalo bapak tidak percaya lihat saja sendiri di UKS." Ucap Jay lalu berjalan duduk ke bangku kelas nya.

"Sudah ku bilang, jangan asal bicara Albert." Ucap Yoon Eun Hye.

Albert memutar bola matanya malas, ia menatap tak suka dengan apa yang Jay ucapkan barusan.

"Jay selalu membela dan melindungi Liz, lihat saja aku takkan tinggal diam." Batin Albert.

"Baiklah, buka buku tulis kalian."

Sesaat kemudian jam pelajaran pun di mulai dengan mapel bahasa, Jay begitu serius memperhatikan wali kelasnya di depan, walaupun terkenal akan ketampanan nya Jay tidak memiliki teman di sekolah, itu karena ia lebih menyukai kesendirian tapi walaupun begitu tak aneh jika banyak gadis yang berusaha cari muka di depan nya.

Sedangkan di UKS, Liz merasa bosan karena sedari tadi ia terus saja tiduran di brankar, sesekali ia melirik handphone nya, namun kebosanan itu terus melanda nya.

"Huft.. aku bosan sekali, sedari tadi hanya tiduran dan memeriksa handphone saja." Ucapnya mengerucutkan bibirnya.

"Perut ku lapar, tapi belum waktunya jam makan siang, apa aku pergi ke kantin saja ya? Tapi kan, Jay memintaku menunggu sampai dia datang."

"Sudahlah, lebih baik aku menunggunya."

Sejam kemudian, bel istirahat berbunyi Liz yang mendengar itu pun akhirnya bisa bernafas lega, ia benar-benar tidak bisa menahan lagi perut nya sudah sangat lapar tanpa ba-bi-bu Liz turun dari brankar.

Baru ia ingin memegang kenop pintu tapi pintu itu sudah lebih dulu terbuka lebar.

"Mau kemana?." Tanya Jay dengan wajah tanpa ekspresi.

"Aku lapar." Ucap Liz mengerucutkan bibirnya.

"Sudah kubilang tunggu aku, kenapa tidak sabaran sekali."

"Ya maaf, aku itu lapar jadi tidak bisa menahan nya."

"Yasudah lah, ayok ke kantin."

Liz berjalan di samping Jay, walaupun ia sedari tadi mengajak ngobrol Jay adalah tipe cowok yang hanya akan jawab 'ya, Hm, apa, kenapa, yasudah' dia akan banyak omong kalo lagi kepengen saja.

"Lihat si cewek lemah itu, berani sekali dia jalan berdua dengan Jay."

"Yaa! Albert, aku kalo jadi kamu tidak akan terima cowok yang aku sukai jalan berdua sama cewek lain."

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang