63.

657 79 4
                                    

Sedangkan di posisi Liz yang di hadapkan oleh Yoshi yang begitu menakutkan di depannya.

"K-kak Yoshi kok ada di sini?."

"Memangnya kenapa? Bukannya kamu juga tau, kalo aku selalu ada di manapun kamu berada?."

Liz terdiam dengan sesekali melirik pisau di tangan Yoshi.

"Pi-pisau itu."

"Ini? Ah aku baru saja abis bertarung, kau tau? Sangat cantik bukan, pisau milikku ini?."

Liz mengangguk pelan dengan mata Menatap pisau yang di mainkan oleh yoshi dengan jantung berdetak cepat karena takut.

"Sekarang saatnya un--."

BRUK!!

"YOSHI!!."

Yoshi dan Liz menatap ke arah pintu yang terbuka kasar menghantam dinding, haruto dan yang lainnya masuk ke dalam dengan wajah marah.

"Oh, kalian ternyata, aku pikir siapa."

"Yaa! Apa yang kau lakukan Yoshi, ha?!." Teriak Juyeon.

"Aku tidak sangka, kalo selama ini kamu pengkhianat Yoshi." Ucap Jisung.

"Ck, pengkhianat katamu? Siapa? Aku? Haha tidak mungkin banget."

"Apa maksudmu Yoshi! Kamu jelas-jelas menyekap Liz seperti ini! Mau mengelak apalagi, ha!!." Bentak Lee know yang sekarang wajahnya memerah.

Haruto berjalan mendekati Yoshi, lalu menarik kerah baju Yoshi membuat pria itu berjalan mundur menjauh dari Liz, cengkraman tangan haruto begitu kuat sampai menonjolkan urat-urat tangannya.

Sedangkan juyeon berjalan ke arah Liz membukakan ikatan tali yang mengikat tubuh Liz.

"Apa yang sudah kamu lakukan kepada adikku, huh?!."

"Aku tidak melakukan apapun tuh? Kenapa?."

Haruto menatap tajam mata Yoshi, lalu mengangkat tangan Yoshi yang memegang pisau.

"Pisau ini apa, huh?! Kau berniat untuk membunuh adikku, Yoshinori?! Jadi, selama ini kehadiran kamu bergabung denganku itu untuk membunuh adikku, ha!!."

"Apa maksudmu? Itu tidak mungkin."

"Lebih baik kamu mengaku saja yoshi, kamu sudah tertangkap basah sekarang!." Sarkas jisung.

"Itu benar, mau kamu mengelak bagaimanapun tetap saja rencana jahat kamu sudah ketahuan sekarang." Ucap Junghwan.

"Yaa! Aku bahkan tidak melukainya tuh? Bagaimana bisa kalian menuduhku seperti itu." Ucap Yoshi dengan santai.

"Kau membuat kesabaran ku habis, yoshi!!."

BUGH!

"Bangun!." Sarkas haruto menarik kerah baju Yoshi dengan kasar.

BUGHH!!

Satu lagi pukulan berhasil di dapatkan Yoshi di sudut bibir kanannya yang membuat bibirnya berdarah.

"Abang cukup!! Jangan sakiti kak Yoshi!." Teriak Liz yang langsung berdiri di tengah-tengah haruto dan Yoshi.

"Minggir Liz." Ucap haruto.

"Tidak, aku tidak mau." Ucap Liz yang menjadikan badannya sebagai pelindung Yoshi.

"Abang bilang minggir Liz!." Ucap haruto meninggikan suaranya.

"Aku tidak mau! Jangan sakiti kak Yoshi."

"Apa maksudmu melarang Abang yang ingin menghabisi pria pengecut ini, huh?!." Sarkas haruto.

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang