09.00 PM.
Pagi harinya, haruto sudah rapih dengan jas kantor miliknya, subuh tadi ia pulang ke rumah untuk menyiapkan segalanya karena ada meeting dadakan, sedangkan sang papa sudah berangkat lebih dahulu.
"Haruto, kamu yakin tidak ingin mama belikan sarapan dulu?."
"Tidak perlu, aku bisa makan siang di kantin nanti."
"Tumben, biasanya juga Abang makan di restoran mahal."
"Sesekali Abang ingin makan di kantin, lagipula Aku sedang malas keluar kantor."
"Ya sudah, kamu hati-hati di jalan ya."
"Baiklah, aku berangkat dulu, Liz dengar apa yang di bilang mama, jangan bandel."
"Siap Abang."
Haruto mengelus rambut Liz sebelum keluar dari ruangan Liz, saat haruto berjalan keluar baru beberapa langkah pergi dari pintu ia berpapasan dengan Tamara yang memakai jas kedokterannya.
"Oh, hai haruto, selamat pagi." Ucap Tamara tersenyum.
"Pagi." Ucap haruto seadanya, kemudian berjalan pergi meninggalkan Tamara yang sedang menatap punggungnya itu.
"Dasar pria dingin." Ucap Tamara pelan, gadis itu pun melangkah masuk ke dalam ruangan Liz untuk memeriksa keadaan Liz.
"Mama, Liz ingin pergi ke sekolah."
"Sabar ya sayang, tunggu kamu benar-benar sehat dulu, baru nanti kamu boleh sekolah."
"Tapi kapan ma? Aku bosan berada di sini terus, aku ingin sekolah."
Tokkk.....Tokkk.....Tokkk....
Saat hendak menjawab ucapan Liz, suara pintu diketuk itu pun membuat Lisa menunda ucapannya dengan menatap pintu yang terbuka.
"Selamat pagi Liz."
"Kaka cantik." Ucap Liz yang tersenyum lebar.
Berbeda dari Liz, Lisa lebih kearah terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang.
"Apakah dia, anak kandung dari sahabatku? Benarkah? Apa aku sudah berhasil menemukannya?." Batin Lisa.
"Kaka cantik, akhirnya datang juga."
Tamara tersenyum dengan mencubit pelan pipi Liz.
"Kamu manggil aku apa tadi?."
"Kaka cantik? Kenapa? Apa dokter tidak suka aku memanggil dengan sebutan itu?." Ucap Liz mengerucutkan bibirnya.
"Tidak, aku sangat suka panggilan itu, teruslah memanggilku seperti itu ya."
"Oke Kaka." Ucap Liz tersenyum, begitupun Tamara yang tersenyum sambil mengelus rambut Liz.
"Tamara." Sontak Tamara menoleh kearah Lisa yang sedang menatapnya.
"Iyah bu?." Ucap Tamara.
"Kamu Tamara? Tamara anak dari sahabat saya? Benarkan?."
Tamara mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan Lisa itu.
"Maksud ibu apa ya? Sahabat ibu yang mana?."
"Aku Lisa, apa kamu lupa Tante kamu sendiri? Aku Tante kamu, suami saya adalah sahabat dari papa kamu."
Tamara masih dibuat bingung dengan ucapan Lisa, anak dari sahabatnya? Suaminya adalah sahabat dari papanya, apa maksudnya?.
"Mama, sudahlah jangan berbicara yang membuat Kaka cantik ini bingung." Ucap Liz.
"Maaf Bu, saya sama sekali tidak mengerti dari maksud ibu barusan, mama dan papa saya sudah meninggal dunia karena kecelakaan saat saya masih kecil, dan seingat saya, mama maupun papa tidak pernah cerita kalo mereka memiliki sahabat ataupun seorang Tante."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA • Haruto Watanabe [✓]
FanfictionKetika dunia damai harus dipertemukan dengan sekelompok mafia yang hendak menguasai dunia. "Pergi dan cari tujuh mafia di Amerika, hanya bantuan mereka yang bisa membantu kita untuk mengalahkan L.V. segera." Kisah seorang ketua mafia Seoul, Kim har...