32.

812 81 0
                                    

Di koridor sekolah tiga siswi dengan penampilan seperti jagoan di sekolah dan ingin selalu di hormati yang tak lain orang yang sering mengganggu Liz, siapa lagi kalo bukan Albert, Naura dan Rahel.

"Oke, pergi sana!."

"Wow, banyak juga kita dapatnya."

"Sudah aku bilang, ini hal yang mudah untuk dilakukan, siapa juga yang berani dengan Albert, huh? Tidak akan ada."

"Betul sekali."

Setelah beberapa Minggu tak dapat mengganggu Liz yang tidak masuk sekolah, Albert dan kedua teman nya itu berhasil memalak atau mengambil paksa uang jajan adik kelas mereka, jika tidak, Albert bisa melakukan apapun yang dia mau dengan mudah agar mereka yang berani kepadanya akan kapok dan berakhir menuruti semua keinginannya.

"Kalo gitu ayok ke kantin, aku traktir."

"Gitu dong, kami dari tadi sudah nunggu hal itu, benarkan heal?."

"Yaps, benar sekali."

"Oke ayok pergi."

Saat mereka bertiga hendak pergi ke kantin tiba-tiba saja Jay muncul di hadapan mereka, membuat ketiga gadis itu berhenti menatap ke arah Jay.

"Kembalikan uang itu."

"Tidak mau, ini milik kami."

"Aku bilang kembalikan."

"Yaa! Ini milik kami, kenapa kamu selalu ikut campur urusan kami."

Jay menatap malas Albert yang berdiri lebih depan mendekat kepada nya.

"Itu milik orang lain bukan milik kalian, cepat kembalikan uang itu sebelum aku bertindak dengan kasar."

Albert, Naura dan Rahel terkekeh sinis setelah mendengar ancaman dari Jay.

"Sayangnya aku tidak mau, lebih baik urus saja urusanmu sendiri tidak perlu ikut campur dengan apa yang aku lakukan, oh ya, ngomong-ngomong dimana gadis lemah itu? Apa dia sudah mati karena tidak kuat lagi menahan sakit jantungnya?."

Jay mengepalkan tangannya dengan wajah datar, ia masih diam tak bergeming.

"Astaga, Albert jangan seperti itu, tapi aku juga berpikiran sama seperti kamu haha." Ucap Rahel.

"Kasian sekali, padahal kita bisa mengucapkan salam perpisahan kepada Liz, tapi baguslah, Kalo memang dia sudah meninggal." Ucap Naura.

"Jaga mulutmu!." Sarkas Jay.

"Wow, takut sekali." Ledek Albert menutup mulutnya, kemudian menatap Jay dengan tatapan menantang,"Kenapa? Kamu masih ingin melindungi gadis lemah itu Jay? Ah ayolah sadar, masih banyak wanita yang lebih sempurna daripada gadis lemah jantung itu, di bully sedikit juga bakalan mati dia."

Brakk!!

"Argh!." Teriak mereka bertiga kaget, jay yang emosi menentang tempat sampah dengan kencang.

"Apa yang kamu lakukan!!." Teriak Albert.

"Jika aku tidak memandang ini tempat ramai, sudah aku pastikan kalian mati di tanganku." Sarkas Jay pelan dengan nada menohok di telinga Albert.

Ia mengambil paksa uang yang ada di tangan Albert kemudian menatap wajah ketiga gadis itu.

"Aku ambil uang ini karena ini bukan milik kalian, dan satu hal lagi, jangan coba-coba untuk berbicara seperti itu soal Liz, atau kalian akan kehilangan sesuatu dalam hidup kalian, mengerti!."

Jay melangkah pergi dari sana, walaupun banyak murid-murid yang menatap ke arahnya tapi itu tidak membuat Jay merasa malu ataupun lainnya.

"Yaa! Kembalikan uang itu Jay!! Yaa!!." Teriak Albert, namun, tidak di pedulikan oleh Jay membuat Albert menghentakkan kaki nya ke lantai.

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang