79.

849 84 2
                                    

20:45 PM.

Tamara membuka matanya perlahan dengan merasakan pusing di kepalanya.

"A-aku dimana?."

"Akhirnya bangun juga." Tamara menoleh ke samping.

"Mr. Gilbert." Ujarnya dengan tatapan mata tajam.

"Lepasin aku!! Lepas!!." Teriak tamara.

"Hey, tenang aku akan melepaskan Kamu tapi nanti, setelah mereka tidak berhasil menyelamatkan kamu, oh maksudku melepaskan kamu saat sudah mati hahaha."

"Dasar jahat!! Kamu yang sudah membunuh papa ku, sekarang mau apa lagi huh!!."

"Mau apa katamu? Tentu saja aku ingin membunuh kamu dan seluruh mafia lemah itu, dengan begitu aku bisa menguasai kota Seoul haha."

"Ck, jangan harap bodoh!."

Mr. Gilbert mendekatkan wajahnya ke Tamara yang menatapnya tajam, ia menarik sudut bibirnya keatas lalu memegang pipi Tamara.

"Jauhkan tanganmu dari wajahku, dasar bodoh!." Sarkas Tamara.

"Aku suka dengan wanita sepertimu, kamu sangat mirip dengan papa kamu itu haha, tapi sayangnya pria itu sudah mati di tanganku, dan sekarang tersisa kamu."

"Mau apa kamu, huh!." Teriak tamara melihat pria tua itu mengeluarkan pisau mini dari saku celananya belakang nya.

"Aaaaaa.."

"Haha bagus! Bagus! Aku suka mendengar suara rintihan itu haha."

"Dasar gila!!." Teriak Tamara yang malahan membuat Mr. Gilbert tertawa lebih keras, pipi kanannya mengeluarkan darah akibat ulah pria gila itu.

Sedangkan di rumah tamara, Jennie dan yang lainnya ikut masuk ke dalam ruangan rahasia milik Ji-won dimana ada banyak senjata dan layar monitor di sana.

Sedangkan di rumah tamara, Jennie dan yang lainnya ikut masuk ke dalam ruangan rahasia milik Ji-won dimana ada banyak senjata dan layar monitor di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mashiho, lakukan tugasmu." Ucap Hanbin.

Mashiho duduk di kursi dan memakai headset untuk memberikan informasi kepada mereka yang sudah berada di titik lokasi gedung tua itu.

"Kalian mendengar ku?." Cek mashiho dengan mata yang terus menatap ke layar monitor.

"Iya" Ucap mereka bersamaan.

"Dengarkan aku, di layar monitor hanya ada dua puluh enam cctv yang menyala, tujuh lainnya mati, ada kemungkinan di antara tujuh cctv yang mati itu ada keberadaan tamara di sekap di sana, tugas kalian adalah mencari ruangan tanpa cctv"

"Kami mengerti"

"Berhati-hatilah, aku rasa banyak perangkap di dalam, pasang mata dan Indra pendengaran kalian"

"Oke, siap!"

Mashiho menjalankan tugasnya dengan baik, ia mengarahkan semuanya dengan sangat baik dan lancar, itu lah kenapa dia di berikan posisi di depan layar monitor.

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang