44.

709 84 4
                                    

Besok paginya, mobil Lamborghini putih milik haruto berhenti di pinggir jalan tepat di seberang sekolah Liz adiknya.

"Yaa! Gimana caranya agar kamu tau siapa yang membully Liz?." Tanya Lee know.

Lee know sebenernya di paksa oleh haruto untuk ikut memata-matai Liz di sekolahnya, bukan, lebih tepatnya menemani haruto, entah kenapa tiba-tiba saja ia semakin merasa aneh ketika mengingat semua kejadian yang membuat tubuh Liz terluka, bukan tidak percaya, tapi setiap melihat dan mengingat itu membuat nalurinya sebagai Abang muncul begitu kuat.

"Entahlah, aku juga bingung." Ucap haruto tanpa melepaskan pandangannya ke sekolah Liz.

"Aku punya ide." Ucap Lee know.

"Apa?." Tanya haruto menata kearahnya.

"Bayar saja salah satu murid di sana, dan kebetulan aku membawa alat perekam di tas ku, jadi kau bisa mengunakannya untuk memata-matai Liz dari dalam, jangan lupa minta untuk di foto siapa saja yang mengganggu Liz di sekolah."

"Bagus! Aku hampir saja berpikir seperti itu." Ucap haruto menjentikkan jarinya.

Lee know memutar bola matanya malas, kemudian membuka ranselnya itu mengeluarkan alat perekam suara yang mini itu dari balik tas nya.

"Pakai ini, cepat turun dan cari seseorang untuk kamu jadikan mata-mata."

"Baiklah, tunggu sebentar di sini."

Haruto membuka pintu mobil dan keluar dari mobil, ia berjalan semakin menjauh dari mobil dan mendekat ke gerbang sekolah Liz.

Saat ia berdiri di depan gerbang sekolah, ia terus melirik kebanyak murid di sekolah itu sampai ketika ia memberhentikan seorang murid cowok.

"Tunggu sebentar."

"Iyah pak, ada apa?."

"Pak? Ah tidak saya masih sangat muda, tolong panggil saya Kaka saja."

"Oh, maaf kak, ada apa ya?." 

"Saya mau nanya, apa kamu mengenal murid wanita bernama Liz manoban Watanabe di sekolah ini?."

"Ah Liz, saya kenal kak, kebetulan saya sekelas dengannya, tapi ada apa ya? Kaka siapa memangnya kok kenal sama Liz?."

"Tidak penting untuk mengetahui siapa saya, tapi boleh saya minta tolong sama kamu? Kalo kamu bersedia, saya akan bayar kamu sejuta untuk hadiahnya."

"Sejuta?."

"Iyah sejuta, apa kurang? Baiklah, dua juta untukmu, tapi dengan syarat melakukan apa yang saya suruh dengan benar, bagaimana?."

"Baiklah, saya mau tapi apa yang harus saya lakukan?."

"Mata-matain Liz di sekolah, pergi kemanapun Liz berada kecuali kalo dia masuk ke dalam toilet, dan pegang alat perekam suara ini sebagai bukti hasil kerja kamu, dan jangan lupa foto siapapun yang berani mengganggu liz di sekolah, kamu mengerti?!."

"Saya mengerti."

"Satu hal lagi, jangan sampai siapapun mengetahui soal ini termasuk alat perekam suara ini, dan juga jangan sampai Liz tau soal ini, kalo hasil kerja kamu bagus, akan saya tambahkan untuk bonus kamu nanti, mengerti!."

Murid pria itu mengangguk,"Saya ngerti, akan segera saya jalankan."

"Bagus, sudah sana masuk, ingat jangan sampai ketahuan siapapun, dan pegang kartu nama saya ini kalo ada apa-apa hubungi saya secepatnya."

"Baiklah." 

Murid pria itu segera masuk ke dalam sekolah sedangkan haruto kembali ke dalam mobil.

"Bagaimana?." Tanya Lee know.

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang