64.

666 81 16
                                    

Setelah mendengar cerita dari Yoshi, mereka semua bungkam kecuali Liz yang memang sudah tau soal itu, mereka semua tidak menyangka kalo selama ini mereka salah berpikir tentang Yoshi.

"Jadi, foto yang dikirim seseorang ke nomor aku tadi siang itu, berarti salah faham doang?." Tanya junghwan.

"Foto yang aku menodongkan pistol ke arah Liz, kan? Tentu saja, apa kalian memang semudah itu ketipu hanya karena sebuah foto, huh? Aku pikir kalian cerdas tapi nyatanya kalian tetap saja bodoh." Ujar Yoshi dengan sedikit memberikan bumbu pedas di ucapannya.

"Tapi kenapa kamu harus menyembunyikan hal itu dari kami? Dan juga kenapa harus Liz yang menjadi bahan uji coba kamu itu, Yoshi?." Tanya Lee know.

"Seperti yang aku bilang, saat aku mendapatkan informasi kalo Jay menargetkan seseorang dan itu adalah Liz, aku langsung berpikir untuk membuat skenario seolah-olah aku juga akan melukai Liz padahal nyatanya aku hanya berbohong agar tugas ku lebih mudah tanpa campur tangan orang lain, dan untuk pertanyaan kamu kenapa aku tidak memberitahu kalian, itu karena aku tidak ingin menyusahkan kalian, terlebih lagi ini adalah tugas utama ku dari awal."

"Lalu, kenapa pisau kamu ada bercak darahnya? Kalo kamu tidak ada niat untuk melukai Liz, lalu darah siapa itu? Dan kenapa juga kamu mengikat Liz di gudang tua ini." Ucap Juyeon dengan ekspresi datar.

"Darah ini bukan darah Liz melainkan darah Jay, dia sempat ingin melukai Liz jika saja aku terlambat datang, mungkin Liz sudah habis di bunuh oleh dia."

"A-apa? Tapi tunggu dulu, ada banyak pertanyaan di kepalaku, sebelum nya aku kenapa? Setelah aku pingsan aku tidak ingat apapun lagi." Tanya Liz.

"Jay, memasukan obat tidur ke minuman kamu."

"Apa!!." Teriak Liz.

"Minuman? Maksud kamu apa Yoshi?." Tanya haruto yang mulai tidak mengerti.

"Jay mengajak Liz untuk minum Soju tadi malam."

"Apa!." Teriak mereka semua, tampang haruto kini menatap tajam ke arah adiknya.

"Benar itu Liz? Kamu minum Soju tanpa izin dari Abang atau mama? Benar?."

Liz mengangguk pelan sambil menunduk,"I-iyah bang, tapi itu karena aku harus nurutin ucapan Jay, kalo tidak dia pasti akan langsung melukai aku."

"Tanpa kamu nurut juga, kamu pasti akan terluka olehnya, Liz." Ucap Lee know.

"Maaf." Ucap Liz pelan tapi penuh dengan ketulusan.

"Lalu, apa lagi?." Tanya Jisung yang semakin penasaran dengan apa yang terjadi.

Yoshi menghela nafasnya sebelum menceritakan kembali kejadian sebenarnya.

Flashback On

Saat aku mengikuti mobil liz, aku berhenti di sebuah restoran dan aku melihat Liz dan Jay masuk ke dalam restoran itu, aku pun ikut masuk ke dalam sana tapi saat aku ingin masuk ke rooftop ternyata Jay sudah memboking tempat itu dan dia juga menyewa satu bodyguard untu menjaga tempat itu.

"Maaf, anda tidak boleh masuk."

"Lepas."

"Maaf tuan, tempat ini sudah di booking oleh tuan Jay untuk makan malam bersama dengan kekasihnya, jadi tolong untuk pergi dari sini sebelum saya mengusir dengan paksa."

"Sial! Awas saja, aku tidak akan membiarkan kamu melukai Liz." Batin ku.

Aku pergi dari rooftop tapi bukan berarti aku pergi begitu saja, melainkan aku menyamar menjadi seorang karyawan yang hendak merapihkan meja di dekat bodyguard itu, aku memakai topi putih, kaos panjang putih, celana levis dan celemek berwarna putih, untunglah pria itu tidak mengenali ku.

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang