Tamara yang sudah berada di rumah sakit dan baru saja selesai melakukan tindakan operasi dadakan karena pasien yang mengalami kecelakaan kini sudah bisa bernafas lega karena operasi berjalan dengan lancar.
Berprofesi sebagai dokter membuat Tamara harus berkerja dengan ekstra hati-hati dan teliti, terlebih lagi jika jadwalnya begitu padat, bahkan banyak mitos di rumah sakit yang tidak boleh sembarangan berbicara.
Tokk...Tokkk....Tokkk....
"Masuk."
Pintu terbuka memperlihatkan dokter seniornya yang tak lain adalah rose.
"Oh, kak rose aku kira siapa."
"Sepertinya kamu sudah bekerja keras hari ini."
"Ah tidak, jadwal ku tidak terlalu padat seperti kaka hehe."
"Kamu bisa saja, ya sudah apa sekarang sudah jam istirahat?."
Tamara melirik jam tangannya,"Sudah, kenapa kak?."
"Aku mau ngajak kamu makan siang sebentar sekalian ada sesuatu yang ingin aku obrolin sama kamu, bisa?."
"Bisa kok, ayok pergi."
Rose dan Tamara berjalan keluar bersama dari rumah sakit untuk pergi makan siang, rose mengajak Tamara ke restoran yang dahulu menjadi tempat favorit dirinya dan sahabatnya Jennie.
Tidak terlalu jauh dari rumah sakit, hanya perlu waktu lima belas menit untuk sampai di restoran tersebut, mereka berdua turun dari mobil rose dan berjalan masuk ke dalam restoran.
"Makanlah yang banyak, biar aku yang traktir hari ini." Ucap rose tersenyum, kemudian memanggil pelayan,"Mbak."
"Ini menu nya kak."
"Kamu mau pesan apa?." Tanya Rose.
"Samakan saja dengan Kaka."
"Baiklah, aku pesan daging BBQ nya sama bibimbap."
"Mohon di tunggu ya kak."
"Baiklah."
"Tamara apa kamu mau tau sesuatu?."
"Apa itu?."
"Restoran ini dahulunya menjadi restoran langganan aku dan mendiang mama kamu."
"Benarkah?."
"Iyah, sebelum mama kamu menikah kami sering pergi ke sini entah saat jam istirahat kerja maupun di hari kami libur, dan makanan yang baru saja aku pesan itu adalah makanan favorit mama kamu."
"Mama pasti sangat cantik saat muda nya."
Rose tersenyum simpul kemudian menganggukkan kepalanya,"Sangat cantik, persis seperti kamu."
"Andai mama masih ada, aku ingin sekali melihat wajahnya."
"Semuanya ada masanya, kamu pasti akan bertemu dengan mama, entah di mimpi atau saatnya tiba suatu saat nanti."
Tamara mengangguk sambil tersenyum manis, tak lama kemudian pesanan mereka berdua datang.
"Terimakasih mbak." Ucap rose dan Tamara.
"Biar aku yang magang dagingnya." Ucap tamara.
"Silahkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA • Haruto Watanabe [✓]
Fiksi PenggemarKetika dunia damai harus dipertemukan dengan sekelompok mafia yang hendak menguasai dunia. "Pergi dan cari tujuh mafia di Amerika, hanya bantuan mereka yang bisa membantu kita untuk mengalahkan L.V. segera." Kisah seorang ketua mafia Seoul, Kim har...