Saat malam tiba, taehyung sudah rapih dengan pakaiannya, ia bahkan menyimpan pistol miliknya di kantong belakang sebelah kiri, sedangkan senjata berbentuk segitiga ia letakkan di kantong sebelah kanannya, di selipan gesper ia meletakkan pisau mini yang tertutup oleh jaket hitam tebalnya, tidak lupa beberapa senjata tajam lainnya yang letakkan di kaki kiri dan kanannya.
Taehyung berjalan keluar dari kamar tepat pukul sebelas malam, saat ia hendak keluar sesekali taehyung melirik ke arah kamar Joyce dimana gadis itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda keluar dari kamar, taehyung berjalan mendekati pintu kamar Joyce dan mencoba untuk mengetuk pintu.
Tokk...Tokk...Tokk...
"Joyce." Tidak ada sahutan apapun dari Joyce.
"Joyce kamu masih marah denganku? Joyce aku mohon dengarkan aku, walaupun aku seorang mafia aku tidak mungkin menyakitimu Joy, tolong percaya denganku."
Saat merasa tidak ada perubahan apapun taehyung menghela nafasnya sebelum kembali berbicara.
"Baiklah, kalo kamu masih ingin sendiri akan aku izinkan, malam ini aku akan keluar jadi aku peringatkan kamu untuk tidak keluar dari kamar, aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu, tolong dengarkan peringatan ku tadi Joyce, karena bagaimanapun, aku tetap akan mengkhawatirkan kamu."
"Aku akan pergi, jangan lupa untuk mengisi perutmu itu."
Taehyung melangkah menjauh dari pintu kamar Joyce lalu keluar dari apartemen untuk segera menjalankan misinya, seokjin tentunya sudah mengirim empat bodyguard yang akan menjaga Joyce di apartemen.
"Selamat malam tuan taehyung." Sapa pria tampan bernama Park Hyungsik.
"Malam, kalian berempat tolong jaga gadis yang ada di kamar lantai tiga belas, jangan sampai terjadi sesuatu padanya, mengerti." Tegas taehyung.
"Baik tuan." Ucap mereka berempat.
"Saya pergi dulu."
Mereka berempat membungkuk sedikit saat taehyung melangkah masuk ke dalam mobil Lamborghini warna hitam, setelah mobil taehyung benar-benar pergi dari apartemen, park Hyungsik selaku ketua di sana memerintah tiga anak buahnya yang tak lain adalah, Park seojun, Choi wooshik, dan peakboy.
"Aku dan seojun akan berjaga di depan pintu kamar tuan taehyung, kalian berdua tetap di sini, mengerti." Ucap Park Hyungsik.
"Kami mengerti." Ucap mereka berdua.
"Ayo seojun-ah." Ucap park Hyungsik berjalan masuk mendekati lift.
Joyce yang berada di dalam kamar terus mengerucutkan bibirnya saat setelah ia mendengar suara taehyung sebelum akhirnya menghilang dari balik pintu.
"Dia tidak peka atau bagaimana si? Bukannya diam saja di sini lalu bujuk aku kek gitu, malahan pergi! Pasti dia pergi sedang melakukan suatu, biasanya mafia kalo tengah malam seperti ini ya kalo tidak target pasti mencuri berlian." Ujarnya dengan nada kesal.
Tokk...Tokk...Tokk...
"Siapa?!." Teriak Joyce saat mendengar suara ketukan pintu kamar, namun, tidak ada sahutan.
"Siapa yang mengetuk pintu? Taehyung? Tapi dia baru saja pergi bukan?." Gumamnya dengan bingung.
Tokk...Tokk...Tokk....
Pintu kembali di ketuk yang membuat Joyce bertanya-tanya siapa yang datang ke apartemennya itu.
"Haruskah aku keluar?." Ujar Joyce.
"Baiklah, kalo kamu masih ingin sendiri akan aku izinkan, malam ini aku akan keluar jadi aku peringatkan kamu untuk tidak keluar dari kamar, aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu, tolong dengarkan peringatan ku tadi Joyce, karena bagaimanapun, aku tetap akan mengkhawatirkan kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA • Haruto Watanabe [✓]
FanfictionKetika dunia damai harus dipertemukan dengan sekelompok mafia yang hendak menguasai dunia. "Pergi dan cari tujuh mafia di Amerika, hanya bantuan mereka yang bisa membantu kita untuk mengalahkan L.V. segera." Kisah seorang ketua mafia Seoul, Kim har...