73.

682 90 0
                                    

10:20 PM.

Mashiho terus memantau layar cctv sebelum akhirnya beberapa pria misterius tertangkap di kamera cctv.

"Kelompok L.V.? Sedang apa mereka di jalanan?."

"Shiho-ya." Mashiho menoleh ke arah pintu dimana Donghae masuk.

"Apa ada masalah?."

"Hyung, lihat beberapa anak buah Lorvenue bermunculan kembali ke jalan."

Donghae langsung menatap ke arah layar cctv dan terfokus kepada satu pria bertudung hitam yang begitu santai menatap ke arah cctv di jalan.

"Jay Park." Ujar Donghae.

"Jay Park?."

"Lihat pria yang berdiri di dekat pohon besar itu, pria bertudung hitam itu adalah Jay Park, sepertinya dia mulai menjalani rencananya."

"Kalo gitu kita harus melindungi Tamara segera Hyung, aku khawatir kalo tiba-tiba ada salah satu dari anggota lorvenue yang masuk diam-diam ke dalam rumah Tamara kemudian melukainya." Ujar Mashiho.

"Benar, lebih baik aku suruh hanbin untuk menelpon Tamara agar menginap beberapa hari di rumah hanbin."

"Aku akan menyuruh beberapa anak buah Untuk berjaga di rumah Tamara."

"Kerja bagus Shiho, aku percayakan hal ini sama kamu."

"Baik Hyung."

Sedangkan di rumah Tamara, gadis itu sedang bersantai karena hari ini ia sedang libur bekerja dan memilih untuk menonton televisi di ruang tamu.

"Non, ini bibi buatkan jus jeruk yang segar."

"Wah, makasih bibi."

"Sama-sama non, kalo gitu bibi kebelakang dulu ya, ada yang belum rapih soalnya."

Tamara mengangguk,"Iyah bi."

Saat ia sedang meneguk sedikit minuman jus jeruk segar sambil menonton drama kesukaannya tiba-tiba sebuah berita muncul di televisi.

"Beberapa pria misterius kembali bermunculan di jalan, dan membuat semua pengguna jalan ketakutan karena mereke membawa senjata tajam"

"Itu kan, orang yang dulu pernah buat keributan di jalan dengan melukai banyak orang yang tidak bersalah, benar, aku tidak salah, bahkan logo di baju mereka sama." Ujar tamara terus menatap layar televisi.

Drtt...Drtt...Drtt...

Ponsel Tamara berdering menampilkan kontak hanbin di layar ponselnya, lantas ia pun langsung mengangkat telepon dari hanbin.

"Halo om, ada apa?"

"......"

"Apa?! Yaudah bawa ke rumah sakit ya om, aku langsung ke sana"

"....."

"Iyah aku ajak bibi Han juga ke sana, iyah om, tunggu ya aku segera berangkat"

Tamara mematikan teleponnya dan langsung memanggil bibi Han berulang kali.

"Bibi! Bibi Han cepat ke sini."

"Iyah non, ada apa? Kok teriak-teriak gitu."

"Bibi ganti baju sekarang, temani aku ke rumah sakit ya bi."

"Ke rumah sakit? Siapa yang sakit non?."

"Liz bi, udah jangan banyak tanya aku mau ganti baju, bibi juga ganti baju ya bi, cepat ya bi jangan lama-lama."

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang