60.

764 88 10
                                    

•Sekolah Liz

Lee know dan jisung sampai di depan sekolah Liz yang sekarang terlihat sepi dan hanya ada beberapa kendaraan yang terparkir di depan sekolah.

"Waktu kita hanya tiga menit untuk mencari bom itu lalu memutuskan kabel nya, kalian bertiga diam di sini dan tetap berjaga-jaga." Ucap Lee know.

"Baik tuan."

"Ayo jisung, kita bergerak sekarang."

Sedangkan di dalam sekolah, masih ada beberapa murid yang sekarang ada di perpustakaan sedang membaca buku, tiba-tiba asap tebal masuk ke dalam yang membuat mereka langsung berdiri ketika di kepung asap tebal itu.

"Asap apa ini?." Tanya salah satu murid.

"Uhukk... Entahlah, tapi asap ini membuatku sesak nafas, uhukkk..."

"Aahh dadaku sesak uhukk.." Ujar seorang murid yang memiliki penyakit asma itu memegangi dadanya.

Asap itu membuat mereka batuk dan sesak nafas secara bersamaan, asap yang semakin tebal mengerumuni mereka semua bahkan salah satu dari murid itu pingsan.

Sedangkan di ruang guru, ketiga guru itu sedang berkutat dengan komputer dan tumpukan buku di meja mereka, namun, tiba-tiba saja lampu ruangan mati menyalah membuat mereka menatap bingung.

"Lho, ada apa ini?." Tanya seorang guru matematika.

"Kenapa lampu nya tiba-tiba seperti ini? Apa token nya habis."

"Tidak mungkin, pak Choi sudah mengisinya kemarin."

Di sela kebingungan mereka, lagi dan lagi asap tebal masuk ke dalam ruangan guru melewati celah-celah kecil di bawah pintu.

"Asap apa ini? Uhuk.. tebal sekali."

"Aaa aku tidak bisa melihat apapun, begitu tebal asapnya."

"Guru Nim pegang tanganku, ayo kita keluar dari sini segera."

"Baiklah."

Jisung dan Lee know yang berjalan di koridor dibuat bingung saat melihat kepungan asap tebal di dua arah yang berbeda.

"Asap apa itu?." Tanya Lee know.

"Entahlah, tapi sepertinya ketebalan asap ini seperti gas beracun."

"Gas beracun? Tunggu, jangan-jangan ini jebakan untuk kita?."

"Apa maksudmu?."

"Akan aku beritahu nanti, lebih baik sekarang kita tolong mereka untuk keluar dari sekolah."

Jisung mengangguk,"Aku akan ke perpustakaan kamu pergi ke ruang guru."

Mereka berdua berpencar ke sisi yang berbeda, asap tebal begitu mengganggu penglihatan Lee know dan jisung, namun, yang mereka prioritaskan sekarang adalah keselamatan murid dan guru yang ada di sini.

20:50 PM.

Sepuluh menit tersisa untuk mereka segera melakukan tindakan sebelum bom sesungguhnya meledak tepat pukul sembilan malam.

Jisung mencoba untuk membuka pintu perpustakaan yang terkunci dari luar, pintu kaca yang besar itu sama sekali tidak ingin terbuka.

"Argh sial! Pintunya tidak mau terbuka!."

Sangat kelihatan Dimana asap putih itu mengepung satu perpustakaan, dengan pilihannya sendiri mau tidak mau jisung harus memecahkan jendela perpustakaan agar asap itu keluar.

Ia mengambil sebuah balok kayu yang tebal dan dengan seluruh tenaganya ia menghantam jendela besar itu sampai pecah.

Saat jendela itu pecah asap keluar dari dalam ruangan, jisung masuk lewat jendela yang sudah ia pecahkan itu.

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang