27.

873 92 1
                                    

Tidak ada gunanya untuk meremehkan kekuatan ku, saat aku diam bukan berarti aku sedang takut, melainkan aku tidak butuh berbicara terlebih lagi ke orang yang tidak berguna seperti mu!

~Yoshinori~

.
.

°Don't forget to vote!°

°H.A.P.P.Y R.E.A.D.I.N.G°

___________________________

Yoshi berjalan di sebuah koridor yang sunyi, sepi dan cukup gelap, koridor gedung bekas kantor ini terbengkalai begitu saja yang membuat siapapun datang ke sini akan merasakan bulu kuduk mereka berdiri.

"Aku tidak yakin apakah ini tempatnya? Yaa! Mashiho, jangan-jangan kamu membawaku ke tempat yang salah." Sarkas Yoshi yang berbicara lewat earphone di telinganya.

"Kecilkan suara mu Yoshi, kau bisa membuat tikus kecil itu terganggu karena suara mu itu! Ikuti saja arahan dari ku."

"Lalu, sekarang aku harus belok kemana? Kanan atau kiri?."

"Kanan, pintu nomor 72! Cepatlah!."

"Aish, seharusnya aku bersantai di markas bukan malahan harus menghadapi tikus kecil ini."

Yoshi berjalan dengan berhati-hati di dalam koridor gelap itu, saat matanya menatap sebuah nomor di atas pintu itu ia yakin itu pintu yang di maksud oleh mashiho.

"72, sepertinya ini pintu nya."

Yoshi langsung membuka pintu itu, di dalam ruangan yang lebih mirip seperti gudang terbengkalai itu terdapat satu pria tua yang diikat kuat di kursi, wajah nya yang membiru dan penuh luka lebam itu bisa di pastikan karena ulah partner kerja nya yang tak lain ada mashiho.

Yoshi bisa melihat mashiho yang tersenyum tipis dengan kedua tangan di lipat di dada.

"Akhirnya sampai juga." Ucap Mashiho.

"Siapa pria ini?." Tanya Yoshi.

"Apa kau tidak ingat? Siapa pria ini?."

"Berbicaralah dengan jelas Shiho."

"Seseorang yang telah membunuh papa kamu setahun yang lalu."

Mendengar itu tangan Yoshi mengepal kuat, ia menatap tajam pria tua di hadapannya.

"Dia yang membunuh papa ku? Kalo gitu aku juga harus membuat dia merasakan apa yang harus nya dia rasakan selama ini!!."

"Tenanglah, biarkan aku memberitahukan sesuatu padamu."

Mashiho berjalan mendekati pria yang sudah lemah di sana, sudut bibir Shiho menarik ke atas menandakan adanya sesuatu yang harus Yoshi tau.

"Dia sebenernya adalah sepupu Papa kamu, Yoshi."

"A-apa? Sepupu papa?."

Shiho membuka penutup mata pria itu yang membuat Yoshi membulatkan matanya dengan wajah tidak percaya.

"Paman Lee." Ucap Yoshi tak percaya, tangan nya kembali mengepal kuat saat sang paman menatap wajah Yoshi.

"Yoshi, maafkan paman."

"Kenapa paman membunuh papa ku, ha!!." 

"Maafkan paman Yoshi, tolong maafkan paman."

"Omong kosong!! Jadi selama ini, paman berpura-pura berduka saja saat papa meninggal, huh? padahal kenyataannya dalang dari balik kematian papa itu ulah paman sendiri!! Cih, aku benar-benar tidak menyangka paman!."

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang