•2 Minggu kemudian•
Setelah melewati hari-hari yang beragam di kehidupan Tamara, Kini sudah waktunya untuk dirinya memeriksa kondisi Liz pasien yang memiliki penyakit jantung lemah, Tamara sudah rapih dengan celana pendek hitam dan kaos putih nya, tak lupa ia membawa jas kedokteran dan alat dokter yang lainnya di dalam tas miliknya.
Tamara berjalan menuruni tangga dan menyapa bibi Han lebih dulu di dapur.
"Bibi sedang apa?." Tanya Tamara.
"Oh, bibi lagi buat pancake strawberry."
"Wah, aku mau nyobain dong bi."
"Boleh, bibi buatkan ini memang untuk non Tamara, nih sudah jadi ayok makan."
Tamara duduk di kursi dengan mengambil garpu dan pisau, di hadapan nya sudah ada sebuah pancake yang begitu cantik dan terlihat sangat enak.
"Ayok di makan non."
"Baiklah."
Tamara mengambil suapan pertama nya saat mulutnya mengunyah matanya membulat dengan senyum di bibirnya.
"Wah, ini enak banget bi, sungguh ini benar-benar enak sekali."
"Syukurlah kalo non suka, kapan-kapan akan bibi buatkan lagi untuk non." Ucap bibi Han di angguki oleh Tamara.
Sepuluh menit kemudian pancake itu pun sudah habis tanpa tersisa setelah minum segelas air putih, tamara pun mengambil tas selempang nya dan menatap ke arah bibi Han.
"Bibi makasih untuk pancake yang enak banget, aku harus pergi dulu untuk memeriksa pasien ku, tidak apa-apa kan bibi sendirian di rumah?."
"Tidak apa-apa non, bibi tau kok pasien itu jauh lebih penting dari apapun, lagi pula sudah menjadi tugas seorang dokter kan untuk memprioritaskan kesehatan pasien nya, jadi pergi saja tidak apa-apa."
"Bibi memang yang terbaik, ya sudah aku pergi dulu ya bi."
"Iyah non, hati-hati di jalan."
"Baiklah, sampai jumpa bibi."
Tamara beranjak berdiri dan berjalan keluar dari rumah, namun, saat baru membuka pintu gerbang ia di buat bingung dengan sebuah mobil Lamborghini berwarna putih yang terparkir di depan rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA • Haruto Watanabe [✓]
FanfictionKetika dunia damai harus dipertemukan dengan sekelompok mafia yang hendak menguasai dunia. "Pergi dan cari tujuh mafia di Amerika, hanya bantuan mereka yang bisa membantu kita untuk mengalahkan L.V. segera." Kisah seorang ketua mafia Seoul, Kim har...