39.

772 82 10
                                    

Tamara berjalan mendekati pintu balkon kamarnya, ia ingin menenangkan pikiran nya yang akhir-akhir ini membuatnya sedikit kelelahan, di gelapnya langit malam dan dinginnya udara di kota Seoul, tak membuat Tamara beranjak masuk ke dalam kamarnya, ia menatap langit gelap bertabur bintang di langit itu seakan-akan ia sedang menatap wajah orang tuanya diantara banyaknya bintang di langit.

"Baiklah, aku akan menjawab pertanyaan mu tadi, simpel saja Tamara, jika kamu ingin mengetahui semuanya, cobalah untuk mencari tahu nya lebih dulu, bisa jadi apa yang kamu tau dari bibi Han berbanding terbalik dengan apa yang sebenarnya terjadi"

Tamara menghela nafas beratnya saat mengingat ucapan rose di restoran saat mereka sedang makan siang bersama.

"Mungkin benar, aku harus mencari tau sendiri tentang semua yang berkaitan dengan papa, tapi aku harus memulai nya dari mana?."

Saat ia kembali terdiam untuk memikirkan bagaimana ia harus memulai, tiba-tiba angin berhembus yang membuat tamara mengusap kedua tangannya karena udara yang semakin dingin.

"Sebaiknya aku pikirkan besok saja, kalo berlama-lama di sini aku bisa masuk angin." Ujarnya dan berjalan masuk ke dalam kamar, menutup pintu balkon begitupun tirai jendela.

Saat rasa ngantuk melanda, tamara langsung mematikan lampu dengan mengganti nya memakai lampu tidur yang tidak terlalu terang kemudian merebahkan tubuhnya di kasur dengan memejamkan matanya untuk masuk ke dalam dunia mimpi.

Berbeda dari Tamara, Joyce yang berbeda negara berdiri di depan balkon kamarnya dengan menatap kosong pemandangan di depannya.

"Iyah, Seperti sesuatu yang indah yang sedang aku tatap"

"Haha mama kalah tata menang"

"Iyah deh anak mama menang, sini peluk dulu sayang"

Mengingat semua bayangan yang selalu ada di pikirannya membuat Joyce bingung, ia tidak bisa melihat jelas wajahnya tapi suara mereka sangat jelas teringat di pikiran joyce.

"Suara yang familiar untukku, tapi siapa mereka?." Ujar Joyce dengan tatapan mata kosongnya.

°°°°

02:05 PM.

Di saat orang lain sudah masuk kedalam dunia mimpi, berbeda dengan Yoshi yang berjalan di tengah sepinya malam, ia memakai celana jeans hitam, sepatu, jaket levis hitam dipadukan kaos hitam, tidak lupa masker dan topi hitam yang ia pakai.

Malam ini Yoshi memiliki janji untuk bertemu dengan rekannya di sebuah klub malam di Seoul, Yoshi bukan cowok yang banyak minum tapi jika pikirannya membuat ia tertekan, Yoshi bisa menghabiskan lima botol Sake atau Soju sekaligus.

Memasuki sebuah klub malam yang ramai dan berisik itu membuat Yoshi harus terbiasa dengan kebisingan di sana, ia mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang.

"Yoshi, di sini." Teriaknya dengan melambaikan tangannya, sontak Yoshi berjalan mendekati teman nya itu.

"Shiho, kenapa kau mengajakku ke sini?." Tanya Yoshi.

"Maafkan aku, sebenernya aku lupa kalo kamu sangat tidak suka dengan keramaian, tapi karena sudah terlanjur jadi nikmati saja."

Yoshi membuang nafas kasarnya, tidak ada pilihan lain selain menikmatinya.

"Kau ingin minum Yoshi?."

"Tidak, aku sedang tidak ingin."

"Yaa! Minumlah, jangan sia-siakan kesempatan emas ini."

"Baiklah, berikan aku segelas Soju."

"Kau yakin hanya segelas? Tidak ingin nambah?." Tanya mashiho dengan sudut bibir naik keatas.

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang