Keesokan paginya, Haruto sudah rapih dengan baju kantornya setelan kemeja putih di padukan jas hitam begitu pas dan sangat cocok di tubuhnya.
"Selamat pagi sayang." Ucap Mama, yang sedang menuangkan susu untuk Liz.
"Pagi." Ucap haruto.
"Pagi Abang." Sapa Liz yang sedang sarapan roti.
"Pagi juga princess." Ucap Haruto.
"Dimana papa?." Tanya haruto.
"Sudah berangkat pagi-pagi sekali, bilang nya ada meeting penting dengan kolega dari luar negeri."
"Oh gitu." Ucap haruto menganggukkan kepalanya, kemudian tatapan nya beralih menatap sang adik yang begitu lahap dengan sarapannya.
"Mau bareng dengan Abang, Liz?."
"Tidak, aku akan berangkat sendiri saja."
"Tapi kan."
"Haruto, sudahlah biarkan saja, adik kamu ingin merasakan sesuatu yang berbeda jadi jangan dilarang."
"Iyah bang, aku mau berangkat ke sekolah sendiri, lagi pula aku bisa kok jaga diri, boleh ya bang."
Haruto menghela nafas panjangnya kemudian menganggukkan kepalanya pelan.
"Boleh? Yes, makasih Abang." Ucap Liz memeluk dari samping tubuh haruto yang duduk di sampingnya.
"Iyah sama-sama, tapi dengan syarat pulang nanti kamu di jemput, tidak ada penolakan."
"Baiklah, yang penting aku berangkat nya sendiri."
"Iyah Iyah, udah cepat habiskan sarapan kamu."
"Oke."
Lisa yang melihat kedua anak nya itu hanya menampilkan sebuah senyuman tulus dari sang ibu, bagaimana tidak, melahirkan dua anak yang tampan dan cantik seperti ini membuat Lisa begitu menyayangi kedua anaknya terlebih lagi melihat sifat dingin haruto yang bisa mencair jika dekat adik nya.
°°°°°
•SMA Dwight School Seoul•
Liz keluar dari taksi dan berjalan masuk ke dalam koridor sekolah, senyum manis selalu tercipta di bibirnya yang membuat semua pria terpesona melihat kecantikan seorang Liz Watanabe.
"Pagi Liz."
"Cantik banget."
"Dia kelas 3 kan? Cantik sekali."
Pujian demi pujian Liz dapatkan dari siswa laki-laki di sekolahnya, memang benar, liz seperti primadona di sekolah nya.
"Wah, liat siapa pagi-pagi sudah tebar pesona di sekolah."
Liz yang sedang berjalan tiba-tiba saja terhenti Kala tiga siswi yang memang tidak menyukainya itu menghalangi jalan nya.
"Albert, tolong minggir." Ucap Liz lembut.
"Kalo aku tidak mau bagaimana?."
"Aku sedang tak ingin berdebat dengan mu jadi tolong minggir."
Saat Liz ingin melewati mereka tubuhnya di dorong oleh Albert dan dua teman nya itu.
"Mau kamu apa si?."
"Tidak ada, hanya ingin menyapa kamu saja."
Liz diam dengan mata yang terus mewaspadai mereka bertiga.
"Aku penasaran, secantik apa dirimu sampai di puji oleh semua siswa laki-laki di sekolah ini."
"Kenapa kamu tidak di rumah sakit saja? Bukankah kau punya jantung yang lemah, upst."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA • Haruto Watanabe [✓]
FanfictionKetika dunia damai harus dipertemukan dengan sekelompok mafia yang hendak menguasai dunia. "Pergi dan cari tujuh mafia di Amerika, hanya bantuan mereka yang bisa membantu kita untuk mengalahkan L.V. segera." Kisah seorang ketua mafia Seoul, Kim har...