03 ☠ Restricted Friendship - Cutlet

265 61 46
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Ada apaan, nih?"

Suara tersebut berhasil mengalihkan atensi Kirei, ia melihat ke arah sang empunya suara, seketika itu pula senyuman di bibirnya mengembang.

"Geovan!"

Netra Geovan membulat sempurna saat menyadari Kirei yang berada di tengah-tengah tribun dan cewek itu jadi pusat perhatian semua teman-temannya di lapangan. Dengan langkah lebar, Geovan segera menghampiri gadis itu di sana

"Lo ngapain di sini, Rei?" tanya Geovan sembari menarik Kirei keluar dari kerumunan. Kirei hanya menurut saja saat dirinya ditarik Geovan menjauh dari kerumunan.

"Cewek itu beneran temen lo?" sela laki-laki yang sempat menginterogasi Kirei tadi.

Geovan menganggukkan kepalanya tanpa ragu. "Sorry kalau dia ganggu latihan kalian, lanjutin aja main basketnya. Gue mau ngurusin nih bocah," ujarnya sembari berlalu membawa serta Kirei bersamanya.

☠☠☠

"Lo ngapain ke kampus gue sih, elah. Nyari perkara bener, untung gue cepet dateng. Kalo enggak, entah apa yang bakalan dilakuin temen-temen gue sama penyusup kayak lo."

Saat ini mereka berada di kantin Universitas Bangsa Buana. Di kantin sudah sangat sepi, sehingga Geovan bebas bicara empat mata dengan Kirei. Bukan, lebih tepatnya mengomeli gadis itu.

Kirei terkekeh, gadis itu menopang dagunya sembari menatap pemandangan taman di bawah sana. "Gue heran deh, kenapa orang-orang di sekolah ini kayak kaget banget pas gue bilang tujuan gue ke sini buat ketemu sama lo."

Geovan menghela napasnya. "Iyalah kaget, secara gue nggak pernah deket sama cewek. Apalagi setelah kejadian itu," ujar Geovan dengan memelankan suaranya di kalimat terakhir.

Kirei mengernyitkan keningnya. Ia tidak salah dengar, meskipun suara Geovan dipelankan, tapi ia masih bisa mendengarnya karena memang suasana kantin sangat sepi.

"Kejadian apa?"

"Gue nggak bisa cerita sama lo, Rei."

"Aaa, masalah pribadi. Gue paham kok."

Keduanya terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing hingga Geovan kembali membuka percakapan. "Gue serius nanya nih, lo ngapain ke sini selain buat ketemu sama gue?"

Kirei yang semula masih menatap pemandangan taman di bawah sana beralih menatap Geovan di depannya. "Gue males langsung pulang, di rumah pasti sepi. Gue juga nggak ada temen yang mungkin bisa diajak main. Jadilah gue mampir ke sini," terang Kirei apa adanya.

Geovan mengerutkan keningnya, merasa heran. "Masa iya di Garuda Asa lo nggak punya temen?"

"Ya ada, tapi nggak deket banget. Aish, gitulah pokoknya."

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang