58 ☠ The Game Starts and Finishes Quickly

32 3 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aku tidak tahu kenapa aku bisa berada di sini. Aku hanya tahu kalau aku mendapatkan undangan khusus ke tempat ini. Aku berdiri menatap hutan lebat di depanku bersama sosok sahabat baruku di kampus.

"Jeselyn! Kenapa kamu jadi melamun?! Ayo, kita harus segera masuk ke dalam!"

Pekikan itu membuyarkan lamunanku dengan cepat. Aku menatap sosok seorang gadis yang─tidak lain dan tidak bukan adalah sahabatku─tengah menunjuk ke arah hutan lebat tersebut. Haruskah aku ke sana? Sungguh, aku masih tidak yakin, tapi melihat keantusiasan Alvhie, aku hanya bisa mengangguk menuruti.

Beberapa hari sebelumnya, kami mendapatkan sebuah email misterius di ponsel kami. Waktu itu aku memang sedang bersama Alvhie di rumahnya untuk mengerjakan tugas kelompok bersama. Karena merasa penasaran, kami mencoba segala hal untuk membuka tautan yang berada di dalam email misterius tersebut. Tentunya tidak mudah, bahkan Alvhie sudah hampir menyerah.

Namun seperti sebuah keajaiban, tiba-tiba aku bisa membuka tautan tersebut dan masuk ke dalamnya. Dengan segera, akupun memberitahu Alvhie bagaimana susunan tautan itu dengan benar. Setelah masuk ke dalamnya, entah kenapa aku menjadi kecewa karena isinya tidak semenarik kelihatannya. Hanya sebuah kata-kata berisi ucapan selamat dan semoga beruntung sebelum satu buah email dari pengirim yang sama mengirimkan sebuah undangan pada kami.

Aku dan Alvhie saling pandang. Kami tidak mengerti kenapa sang pengirim meminta kami ke alamat tersebut di hari itu. Hari yang seharusnya menjadi hari tersibuk di tiap minggu.

Ya, Hari Senin.

Aku sudah akan mengabaikannya, mengingat aku juga harus masuk kuliah di hari itu. Tidak mungkin aku mengorbankan waktu berhargaku hanya untuk memenuhi permintaan aneh dari sang pengirim misterius. Karena jujur saja, email, tautan, dan undangan itu tampak seperti ajakan yang terkesan main-main untukku.

Namun berbeda dengan Alvhie yang tiba-tiba menatapku dengan netra berbinar-binarnya. Cukup, aku sudah tahu apa yang ingin dikatakannya, maka dari itu aku meletakkan ujung telunjukku pada bibirnya dan menyuruh sahabatku itu untuk diam tak melanjutkan perkataannya.

"Dengar, Alvhie. Kita nggak mungkin bolos di hari itu, okey? Bisa-bisa aku dimarahi Papa jika ketahuan nanti."

"Ohh ayolah, Jeselyn. Membolos sehari tidak akan membuatmu langsung jadi bodoh karena meninggalkan beberapa mata kuliah."

Aku spontan mendelik kesal mendengar pernyataannya. Akan tetapi, bukan itu yang sebenarnya membuatku begitu gelisah. Namun apa yang akan terjadi di sanalah yang membuatku sangat gelisah.

☠☠☠

Kini, dua gadis itu masih berdiri di samping motor masing-masing dan belum ada niat untuk masuk ke dalam hutan lebat di depan mereka. Sebenarnya, hanya Jeselyn sajalah yang merasa ragu. Sementara Alvhie, gadis itu tampak sangat antusias dan penasaran dengan apa yang akan mereka temukan di dalam hutan tersebut.

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang