•
•
•Malam harinya, Kirei dibuat terbangun dari tidurnya karena suara-suara asing di samping rumahnya. Dibukanya gorden jendelanya, sebuah truk besar terparkir beberapa meter dari rumahnya. Beberapa orang menurunkan barang-barang yang termuat di dalam truk besar itu.
"Eh? Udah ada yang nempatin rumah depan? Bukannya rumah itu nggak dijual atau disewakan, ya? Itu kan rumah keluarganya Lia."
Kirei terus mendumel sendiri di kamarnya sembari mengamati orang-orang yang sedang mengangkat barang di bawah sana. Diliriknya jam dinding di atas meja belajarnya. "Masih jam delapan malam ternyata," gumamnya.
"Apa aku turun aja, ya? Buat mastiin aja sih sebenarnya." Dengan sedikit tergesa, Kirei memakai sandal rumahnya dan keluar dari kamar menuju lantai bawah. Sesampainya di ruang tengah, ia melihat Enzo yang tengah bermain play station.
"Kak! Ada orang pindahan, ya?"
Enzo mengangguk tanpa mengalihkan perhatiannya pada layar televisi di depannya. Permainan itu sedang seru-serunya. "Iya, katanya sekeluarga gitu sih," jawabnya. "Ah, sial!" Enzo melempar stik yang malang itu ke atas sofa.
Kirei mendengkus. "Samperin, yuk! Kepo, nih!"
Enzo mengangkat sebelah alisnya. "Boleh, sih. Bentar, matiin ini dulu." Dengan cekatan, Enzo mematikan televisi di depannya dan membereskan play station yang sempat dimainkannya tadi.
Setelahnya, ia langsung menyusul Kirei yang sudah lebih dulu keluar dan menunggunya di teras. "Ayo, Rei!" ajaknya. Kirei mengangguk dengan antusias. Keduanya berjalan ke rumah depan untuk menyapa tetangga baru.
"Permisi!"
Beberapa orang di sana langsung menoleh ke arah Kirei dan Enzo. Salah satu di antaranya mendekati mereka berdua dengan senyuman ramah. "Halo! Ada keperluan apa, ya?" tanya seorang pria paruh baya tanpa melepas senyum ramahnya.
"Ini lagi pindahan ya, Pak? Pemiliknya yang mana?" tanya Enzo mewakilkan pertanyaan Kirei yang sedari tadi terus berputar-putar di otaknya meminta dikeluarkan.
"Ah, benar sekali. Saya hanya sopir truk yang membantu pindahan ini. Pemiliknya ada di dalam, apa mau saya panggilkan?"
Kirei mengibaskan tangannya dengan cepat, berikut gelengan kepala yang menyertainya. "Tidak perlu, Pak! Takutnya mengganggu kalau pemiliknya lagi istirahat di dalam. Mungkin besok saja saya ke sini lagi untuk menyapa tetangga baru, haha." Kirei tertawa canggung untuk menutupi kegugupannya. Enzo sampai menahan tawanya karena itu.
"Tidak kok, beliau orang yang sangat baik. Sebentar ya, saya panggilkan."
Enzo mengangguk, sementara Kirei hanya tersenyum paksa. Keduanya menunggu beberapa menit sebelum sepasang suami istri keluar bersamaan dari pintu rumah bercat putih tersebut dan berjalan ke arah keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO ELITE ✔
Mystery / Thriller[𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Mystery / Thriller - Drama Tema : Psychopath ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Psycho Eli...