15 ☠ Completely Unexpected Curiosity

146 45 54
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Perjalanan dari Garuda Asa ke Bangsa Buana memang terbilang cukup jauh, jika naik bus akan membutuhkan waktu sekitar 10 menit lamanya. Beruntungnya bus sedang lenggang, karena ini memang belum jam-jamnya orang pulang kerja. Masih sekitar 2 jam lagi menuju jam pulang kerja.

Maka dari itu Kirei tidak ingin membuang waktu.

Sesampainya di depan gerbang Universitas Bangsa Buana, ia mengatakan maksud kedatangannya pada satpam yang menjaga di sana. Setelah mendapatkan izin dan diperbolehkan untuk masuk, Kirei langsung melangkahkan kakinya ke dalam.

Suasana koridor begitu sepi saat ini, bahkan semua pintu kelas juga tertutup. Hanya suara dari dosen yang tengah mengajar mendominasi tiap ruangan kelas. Kirei tidak memedulikan itu, yang dia cari adalah Geovan. Entah di mana laki-laki itu berada, sepertinya ia harus bertanya pada dosen di sini.

Kebetulan sekali, Kirei melihat seorang dosen perempuan yang tengah berjalan pelan di ujung koridor, tidak jauh dari tempatnya berdiri. Segera saja ia berjalan menghampiri dosen tersebut.

"Permisi ..."

Dosen perempuan dengan rambut sebahu yang digerai itu menoleh ke sumber suara. Dengan satu alis terangkat, ia menatap Kirei dengan bingung. "Ada apa, ya?" tanyanya.

"Begini, Bu. Saya ingin bertanya, kira-kira Axel Geovan berada di mana, ya? Saya ada keperluan dengannya," papar Kirei. Gadis itu memainkan ujung tali tasnya saat ditatap sedemikian rupa oleh wanita paruh baya di depannya ini.

"Kamu bukan anak Bangsa Buana, ya?" tanyanya kemudian. Netranya memicing tajam saat melihat gerak-gerik gadis di depannya yang tampak gelisah dan mencurigakan.

"Benar, saya dari Garuda Asa, dan saya memiliki keperluan dengan Geovan. Seperti yang Ibu lihat, ini sangat penting sehingga saya sampai datang ke sini untuk menemuinya."

Benar, Kirei tidak boleh terburu-buru. Apalagi dosen di depannya ini tampak curiga padanya. Jika salah bicara sedikit saja, ia pasti akan dalam masalah. Makanya ia harus berhati-hati saat ini.

"Baiklah, ikut saya kalau begitu. Akan saya antarkan ke kelas Geovan. Setahu saya, ia sedang ada matkul sekarang."

Akhirnya!

Kirei tersenyum lebar. Ia langsung mengikuti langkah wanita paruh baya di depannya ini. Ternyata kelas yang ditempati Geovan saat ini tidak jauh seperti dugaannya. Hanya perlu memutari koridor di sebelah kiri, lalu melewati area kantin dan lapangan basket, dan sampai. Kelasnya berada tepat di depan ruang laboratorium kimia.

"Ini kelasnya, saya tinggal dulu ya. Kalau ada apa-apa, kamu bisa andalkan Geovan. Dia Presma yang sangat disegani di sini."

Kirei tersenyum, lalu sedikit membungkukkan badannya dan mengucapkan terima kasih pada dosen yang sudah membantunya tersebut. Setelah itu, Kirei memutuskan untuk langsung pada tujuannya.

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang