•
•
•Kirei tidak bisa tenang, gadis itu terus mondar-mandir di depan pintu kelasnya. Sudah hampir jam masuk, tapi kenapa Byza masih belum datang juga? Ditelepon juga tidak diangkat. Ke mana sebenarnya gadis itu? Apakah dia sakit? Kalau iya, kenapa dia tidak menghubunginya?
"Ck! Tuh anak ke mana, sih?!"
Gadis itu menatap sekali lagi pada jam tangan putih yang melingkar di tangan kirinya. "Astaga! Udah tinggal beberapa menit lagi dosennya dateng."
Kirei berdecak, dan tanpa banyak bicara ia langsung masuk ke dalam kelasnya. Karena dosen mata kuliah pertama pada hari ini akan datang sebentar lagi.
Gadis yang memakai sweater biru muda untuk menutupi seragam putihnya itu terus melirik ke arah ponselnya yang menyala, berharap ada pesan yang muncul dari Byza. Akan tetapi sampai sang dosen masuk pun, tidak ada tanda-tanda kalau Byza akan mengirim pesan padanya.
Kirei pasrah.
Baru saja ia ingin mematikan ponselnya, satu notifikasi muncul dari aplikasi whatsappnya, dan itu dari Byza. Isi pesannya mengatakan kalau gadis itu tidak masuk kuliah karena tidak enak badan. "Ya ampun, kan beneran dia lagi sakit. Semoga cepet sembuh deh," gumam Kirei sembari mengirim pesan balasan pada sahabatnya itu.
Setelahnya, ia benar-benar meletakkan ponselnya dalam laci mejanya dan mulai memerhatikan sang dosen di depan. Sekarang baru ia bisa fokus mendengarkan materi yang akan dijelaskan oleh dosennya. Ah, ia juga harus mengirim pesan pada Bang Nathan untuk melanjutkan percakapan mereka semalam.
"Tapi ... Lia apa kabar, ya? Kok dia nggak ada ngehubungin gue?" Kirei mengetuk-ngetukkan jarinya pada ujung meja. "Masa iya dia marah gara-gara kagak gue bolehin deket-deket sama Geovan?" Netra Kirei menatap ke arah papan tulis dan sang dosen dengan serius, tapi otak dan pikirannya terus berasumsi tentang banyak hal. Juga tentang sahabat kecilnya yang baru ia sadari kalau tidak ada kabar sejak hampir seminggu terakhir.
"Ini gue yang emang terlalu sibuk apa gimana, ya? Sampe lupa sama sahabat sendiri," gumamnya sembari menghela napas. Kirei menopang dagunya di atas meja, netranya mengarah ke seisi kelas. Teman-teman sekelasnya tampak fokus memerhatikan penjelasan sang dosen di depan, meskipun ada beberapa temannya di bangku belakang yang justru tengah bermain game online tanpa suara.
Sebenarnya, Kirei tidak benar-benar menganggap mereka sebagai teman. Karena seperti yang diketahui, mereka terlalu menghormatinya dan tidak cocok untuk dijadikan teman. Ia lebih nyaman dengan Byza yang bar-bar dan tidak memandangnya seperti orang yang harus dihormati atau disegani. Hal ini memang terjadi karena pengaruh kedua orang tuanya yang sangat populer di kalangan atas, dan itu berimbas kepadanya.
Bosen banget nggak ada Byza, apa gue ntar jengukin dia aja ya? Atau gue ke rumah Lia aja? Takut beneran marah karena kagak gue bolehin deket-deket Geovan, tuh anak kan ngambekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO ELITE ✔
Mystery / Thriller[𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Mystery / Thriller - Drama Tema : Psychopath ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Psycho Eli...