Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Hari demi hari, minggu, bahkan bulan pun berlalu begitu cepat. Semuanya berjalan dengan semestinya. Akan tetapi, semua teka-teki masih belum juga terungkap. Kirei, Reynand, Byza, dan Geovan masih berupaya mencari tahu pelaku pembunuhan dari kedua orang tua Kirei tanpa bantuan Nathan. Pemuda itu enggan membantu, meski sudah Kirei tawari bayaran yang sangat tinggi. Namun Kirei juga tidak masalah, mereka masih berteman baik ketika di kampus.
Lalu Davin dan gengnya, mereka yang masih menganggap Bangsa Buana sebagai rival pun terus mencari kelemahan kampus musuh itu lewat Geovan sebagai sang Presiden Mahasiswa. Davin meminta Hazell untuk membuat Geovan merasa bertanggung jawab pada gadis itu dan memanfaatkan hal tersebut untuk mengorek informasi. Geovan menabrak Hazell dan Arlen tanpa sengaja ketika pulang kuliah, hingga membuat Arlen harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa minggu karena kakinya yang patah. Ingin rasanya Hazell marah pada Davin karena melibatkan sepupunya, tapi ia tidak bisa apa-apa karena terikat perjanjian.
Kemudian tanpa disadari oleh siapapun, benih-benih cinta mulai tumbuh di antara Geovan dan sahabat masa kecil Kirei, Liandra Zahara. Mereka menjalin hubungan secara diam-diam atas permintaan Geovan sendiri. Sejak menjalin hubungan dengan Liandra, lambat laun Geovan mulai melupakan keberadaan Alexya yang masih terbaring lemah di rumah sakit. Pemuda itu mulai jarang berkunjung ke rumah sakit. Bahkan ia hanya mengirim Dennata untuk memeriksa keadaan Alexya sesekali.
Pemuda itu seolah tak peduli dengan ancaman dari Cybercio Security yang ia dapatkan tempo hari. Ancaman untuk menjauh dari kehidupan Febrina Callista Kirei. Ia seolah ingin menunjukkan kalau ia tidak akan membawa pengaruh buruk pada kehidupan gadis itu. Latihan dan pembelajaran dalam menggunakan pisau dan senjata api beserta beladiri selalu ia berikan secara khusus pada sang gadis yang tengah berambisi untuk membalas dendam atas kematian orang tuanya tersebut.
Penjagaan Keluarga Albercio pada Kirei pun semakin diperketat tanpa gadis itu sadari. Kirei memang selalu merasa diawasi, tapi ia tak pernah merasa terancam. Kecuali saat-saat di mana pembunuhan dan tindakan kriminal semakin marak terjadi di kotanya akhir-akhir ini. Ia dan Jeselyn bahkan harus diantar jemput oleh Enzo atas permintaan Om Sean dan Om Jhovando agar keamanan kedua gadis itu terjamin.
Terlebih lagi, sang psychopath berinisial AL yang sempat menghilang keberadaannya, kini kembali muncul dan terus saja membuat kehebohan di sana-sini. Geovan dan Kirei sudah berusaha mencari tahu siapa gerangan orang dibalik inisial ini, tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan. Karena pembunuh itu sangat cerdik, bahkan polisi pun tidak dapat mengenali sidik jari yang tertinggal di tubuh korban.
Namun uniknya, para korban yang dibunuh oleh si AL ini adalah para tikus berdasi dan pejabat-pejabat yang suka merugikan masyarakat di bawahnya. Di satu sisi, ada untungnya juga karena AL seolah mewakili masyarakat untuk menyuarakan unek-unek mereka dengan aksi yang ia lakukan pada para pejabat itu. Di sisi lain, masyarakat juga tetap resah karena pembunuh berdarah dingin itu masih berkeliaran di luar sana.
