54 ☠ Discussion and Expectations

26 4 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Gue pengen lo buatin link sama email promosi, Bang. Link yang susah dibuka, yang sekiranya cuma orang-orang tertentu aja yang bisa masuk ke dalam link itu."

Nathan mengangguk paham. Laki-laki itu segera mengutak-atik laptop barunya itu untuk membuat link yang sesuai dengan permintaan Kirei.

"Terus masalah poster, lo bisa edit itu kan Bang Rey?" Kirei menoleh ke arah Reynand yang tengah asik goleran di atas karpet di ruang bermain itu.

"Poster yang kayak gimana dulu?"

"Poster ajakan join. Background warna hitam, font simpel warna merah. Bikin yang simpel aja, jangan terlalu rame."

"Terus mereka mau dikumpulin di mana, Rei? Semisal ada yang bisa masuk ke dalam linknya dan nemuin poster undangannya," tanya Byza.

Kirei mengangkat sebelah alisnya. "Di markas? Entahlah, gue bingung. Ada saran?"

"Jangan langsung kumpulin di markas. Karena bagaimanapun, tempat ini haruslah jadi rahasia." Geovan menyahut sembari melangkah mendekat ke arah Nathan yang masih sibuk dengan laptopnya. "Linknya buat kayak link promosi biasa, cuma lo atur aja biar susah dibuka. Nggak sembarang orang yang bisa buka. Entah mereka bisa masuk karena keberuntungan atau memang jago dalam bidangnya, kita nggak akan tau."

Pemuda bernama lengkap Axel Geovan itu beralih melirik Kirei yang masih menatap dan mendengarkan kalimatnya dengan seksama. "Maka dari itu, kita nggak bisa langsung bawa mereka ke markas, Rei. Kita harus cari tempat buat nguji mereka yang emang pantes gabung di Psycho Elite."

"Gue setuju sama Geovan," sahut Reynand yang kini sudah bangun dari acara golerannya di karpet. "Mending kita cari tempat lain dulu buat nampung mereka sementara."

"Ya udah, sekarang kita bikin poster sama link dan email promosinya aja dulu. Masalah tempatnya, ntar kita pikirin bareng."

Kirei mengakhiri acara diskusi itu dengan cepat. Saat ini kelimanya tengah berada di game room yang berada di lantai satu bangunan utama markas mereka. Di luar panas, karena ini masih sekitar pukul setengah dua belas. Jadi mereka lebih memilih bersantai di dalam ruangan sembari bermain. Sebenarnya yang bermain hanya Kirei dan Byza, sementara Nathan, Reynand, dan Geovan tengah sibuk berdiskusi masalah open new member tadi.

"Za, gue mau cerita," ujar Kirei tanpa mengalihkan tatapannya pada layar televisi di depannya. Berikut juga kedua jempolnya yang asik menari di atas stik play station.

Byza menoleh ke arah Kirei sekilas dan berujar. "Cerita aja. Biasanya juga nggak perlu bilang langsung cerita," katanya.

"Kasus penyelidikan kematian orang tua gue ditutup secara sepihak sama kepolisian."

"APA?!" Byza yang terkejut spontan segera mem-pause game mereka dan mengubah posisi duduknya menghadap penuh ke arah Kirei. "Kok bisa?! Apa sebabnya?!"

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang