Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
"Lo yakin kalo cara ini bakalan berhasil, Geo?" Dennata bertanya tak yakin saat Geovan justru mengangguk mantap akan rencana yang telah disusunnya bersama dengan kelima teman-temannya ini. Lelaki itu sangat yakin kalau rencana mereka akan berhasil, yah ... setidaknya pasti akan membawa hasil walau tidak 100%.
"Lo percaya aja sama kita, Denna." Caldera mencoba meyakinkan gadis yang tengah duduk dalam kegelisahannya itu. Ia sangat paham akan kekhawatiran Dennata pada mereka. Namun ini juga demi kebaikan mereka semua. Masalah ini harus segera diselesaikan agar tidak merambat ke mana-mana.
Tentu saja ini tidak akan mudah. Cavin, Geovan, Vino, Caldera, Anam, dan Adimas sudah paham betul akan hal itu. Karena yang akan mereka hadapi ini pasti bukan sekumpulan orang biasa. Apalagi mereka hanyalah sekelompok remaja baru dewasa yang belum tentu kemampuan bela dirinya akan sekuat mereka para orang dewasa. Lihat saja luka lebam di wajah para laki-laki─kecuali Geovan─itu.
Dennata menghela napasnya dengan pasrah. Ya, ia tidak bisa menahan mereka juga karena ini menyangkut keselamatan semua orang. Akan tetapi, apa yang akan terjadi pada Geovan jika mereka berhasil menangkapnya? Yang lebih membuatnya penasaran lagi, apa sebenarnya masalah yang Geovan perbuat pada orang-orang itu? Ohh, sungguh. Ia tidak mengerti dengan semua ini.
"Gue yakin ini akan berhasil. Meskipun kemungkinannya kecil, kita tetap harus mencobanya." Geovan kembali berujar dengan tegas. Laki-laki itu tampak begitu serius sekarang. "Gue bakalan datang ke tempat Dennata disekap, dan lo semua tunggu aba-aba dari gue."
"Lo coba negosiasi sama Bos mereka dulu. Tanyain apa masalah lo sama mereka sampe nyulik Dennata segala," sahut Cavin yang membuat Geovan mengangguk tanda mengerti.
"Nah, usahain jangan sampe ada baku hantam. Karena gue nggak mau ngorbanin nyawa siapapun dalam misi ini," Anam ikut berujar yang langsung disetujui oleh semuanya.
Ya, mereka hanya perlu bernegosiasi secara baik-baik dengan orang-orang itu. Semua hal bisa didiskusikan dan tidak harus terjadi baku hantam, itu adalah jalan keluar teraman untuk menyelesaikan masalah ini sekarang. Walaupun, mereka sedikit tidak yakin apakah para orang-orang itu akan setuju nantinya. Setidaknya mereka juga sudah mempersiapkan rencana cadangan untuk hal ini.
"Jadi apa rencana cadangannya?" tanya Dennata yang semakin penasaran. Gadis itu bahkan tampak lebih serius daripada yang lain sekarang.
"Kita lapor polisi atas tuduhan penculikan serta pengancaman ...
... dan lo yang harus ngelakuin itu, Dennata."
"WHAT?!" Dennata menjatuhkan tubuhnya di sandaran sofa dan menatap keenam teman laki-lakinya itu dengan netra membulat sempurna. "ARE YOU’RE CRAZY?!"
