•
•
•Sekembalinya Geovan ke kampus, laki-laki itu langsung ditarik oleh Caldera ke lapangan basket. Di sana, Cavin dan teman-teman yang lain sudah menunggu untuk menginterogasi Geovan hari ini juga. Sementara Geovan yang tidak tahu apa masalahnya jelas protes saat Caldera menyeretnya dari kelas sampai ke lapangan. Bahkan kedua laki-laki itu hampir baku hantam jika tidak ada Vino yang memisahkan keduanya.
"Apaan sih, anj?! Nggak usah tarik-tarik bisa, 'kan?!"
Caldera tidak menjawab, justru laki-laki itu semakin mencengkeram lengan Geovan dengan kuat dan menyeretnya menuruni tribun di mana Cavin dan lainnya sudah menunggu di sana. Tidak ada raut wajah bersahabat yang biasa ditunjukkan Caldera saat ini. Hanya ada ketegasan dan kemarahan yang terlihat dari kedua bola mata hitam laki-laki itu.
Laki-laki itu melepaskan cengkramannya saat sudah sampai di tribun bawah. Geovan mendesis saat rasa ngilu dan berdenyut-denyut terasa pada lengannya, ia mendelik sinis pada Caldera yang hanya menanggapinya dengan cuek. Pemilik netra sekelam malam itu merasa tidak terima diperlakukan seperti ini dengan alasan yang bahkan belum diketahuinya.
"Maksud lo semua apaan, sih?" tanyanya saat tak mendapati pergerakan apapun dari teman-temannya. Mereka hanya menatapnya dengan datar tanpa membuka suara sama sekali. "Sopankah main nyeret-nyeret anak orang begitu?" gerutunya lagi dengan jengkel.
"Gue mau tanya beberapa hal sama lo." Cavin pun akhirnya mengeluarkan suaranya dan membuat suasana semakin tegang karena nada bicara laki-laki itu yang sangat serius. "Lo ada masalah apa sama orang sampe mereka nyulik Dennata demi nemuin keberadaan lo?"
"Apa?! Dennata diculik?!"
Jelas saja Geovan terkejut, karena jujur saja ia merasa tidak punya masalah dengan siapapun. Bahkan ketika melakukan tugas 'itu', ia tidak pernah meninggalkan jejak sedikit pun. Lantas apa maksud dari orang-orang itu mencarinya?
"Nggak usah sekaget itu, Geo. Mereka nyari keberadaan lo, dan mereka sampe nyulik Dennata segala. Udah pasti masalah ini cukup serius. Jujur sama kita, lo ada masalah apa sama mereka?" desak Anam.
Geovan menggeleng dan menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya kemudian. "Suer, gue bener-bener nggak tau siapa 'mereka' yang kalian maksud. Gue juga ngerasa kaga ada bikin masalah sama orang, sumpah."
"Gue nggak percaya," sahut Caldera yang sedari tadi hanya menyimak. "Gue yakin ini pasti ada apa-apanya, Geo. Lo inget-inget lagi, dah. Kali aja lo lupa kalo udah ngelakuin sesuatu yang bikin orang-orang itu marah."
Cavin mengangguk menyetujui perkataan Caldera. "Karena orang-orang itu nggak mungkin tiba-tiba ngelakuin sesuatu tanpa alasan," katanya. "Pasti ada alasan dibalik semua ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO ELITE ✔
Tajemnica / Thriller[𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Mystery / Thriller - Drama Tema : Psychopath ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Psycho Eli...