•
•
•"Lain kali hati-hati, daerah sini memang rawan jambret," ujar pemilik kedai sembari tersenyum tipis. Dia seorang perempuan setengah baya.
Kirei tersenyum tulus. "Terima kasih banyak atas bantuannya, lain kali saya akan lebih berhati-hati." Kirei menoleh pada orang-orang yang sempat menolongnya tadi. "Anda sekalian boleh pergi, saya sudah tidak apa-apa. Terima kasih sekali lagi," katanya sembari menundukkan kepalanya dan tersenyum manis kemudian.
"Eh? Apa tidak apa-apa, Nona? Bagaimana dengan tasmu?"
"Kau ini bagaimana? Bukannya cowok tadi mengejar jambret itu? Aku melihatnya tadi."
"Ya, semoga saja dia berhasil mendapatkannya lagi."
Kirei tersenyum simpul saat mendengar perdebatan kecil itu. "Tidak apa-apa, kalaupun tidak berhasil didapatkan kembali, saya ikhlas."
"Gue berhasil dapetin tas lo."
Suara itu berhasil menginterupsi. Kirei menatap Geovan yang juga sedang menatapnya, laki-laki itu mendekat dan memberikan sling bag yang sudah berhasil diselamatkannya itu. "Nih, tas lo. Isinya masih aman," ujarnya.
"Ah, karena kamu sudah mendapatkan kembali tasmu, kami pergi dulu," sela salah seorang warga yang tadi menolongnya.
Kirei mengangguk, senyum manis kembali tercipta di bibirnya. "Terima kasih atas bantuannya!" Kirei melambaikan tangannya sejenak, lalu menghela napasnya.
Ia baru sadar kalau Geovan masih berdiri di sana sembari menatapnya dengan tajam, sangat mengintimidasi. "Lo emang hobi ngerepotin orang lain, ya?" Pertanyaan yang keluar dari bibir Geovan membuat sudut bibir Kirei berkedut kesal.
"Gue gaada minta tolong tuh," desis Kirei. Gadis itu langsung buru-buru berdiri dari duduknya, tapi luka di lututnya bereaksi sehingga membuatnya meringis pelan. "Sial!"
Geovan mendengkus. "Sini gue bantuin."
Kirei menepis tangan Geovan yang bertengger di pundaknya dengan cepat. "Nggak usah, gue bisa sendiri."
"Nurut aja bisa nggak, sih? Gue cuma mau bantuin lo." Kesabaran Geovan benar-benar diuji sekarang. Jika saja Kirei bukan perempuan, sudah sedari tadi kepalan tangannya akan mendarat di wajah cantik yang menatapnya dengan sinis itu.
Beberapa saat terdiam dengan suasana tidak enak, Kirei memilih mengalah. Ia membiarkan Geovan memboncengnya dan mengantarkannya sampai rumah. Tentu saja ini pertama kalinya Geovan mampir ke rumah gadis itu.
"Aku pulang!"
Suara decitan sepatu yang beradu dengan lantai membuat kedua remaja yang baru dewasa itu menoleh ke asal suara. Sang bodyguard, Enzo tampak menatap majikannya dengan khawatir.
"Nona, Anda dari mana saja? Bukankah ini sudah malam? Kenapa Anda tidak meminta saya untuk menemani Anda jika memang ingin keluar."
Kirei menggaruk pipinya dan memasang ekspresi bersalahnya. "Maaf Kak, tadi Kirei nyari makan di luar. Eh, malah kejambret."
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO ELITE ✔
Mystery / Thriller[𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Mystery / Thriller - Drama Tema : Psychopath ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Psycho Eli...