51 ☠ The Meeting of the Two Destinies

39 5 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Selamat malam para tamu sekalian. Baru saja tadi saya sambutan untuk acara potong kue, kini saya harus kembali lagi ke atas sini untuk sambutan puncak acara." Alzevin Giordano berujar dengan tawa kecilnya di akhir kalimat.

"Wahh, saya kira Pak Zevin orangnya kaku."

"Kau benar, ternyata dia punya selera humor juga."

Zevin hanya tersenyum tipis saat mendengar bisikan-bisikan yang membicarakannya itu. "Tengah malam akan tiba, puncak acara pun akan segera dimulai. Di puncak acara ini, akan ada dansa dengan tema 'find your love' dan di akhir acara akan ada peluncuran kembang api yang bisa dinikmati bersama. Jadi yang sedang mencari pacar, jodoh, atau pasangan hidup, buka lebar-lebar mata kalian agar tidak salah pilih."

"Wahh, semoga gue dapet cewek yang seumuran."

"Ngimpi aja lo!"

Para tamu undangan mulai heboh dan saling bisik-bisik pada teman mereka dengan antusias. Itulah kenapa pesta dansa adalah saat-saat yang selalu dinantikan para jomblo untuk mencari pasangan.

"Baiklah ..." Alzevin Giordano sejenak menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya dan kembali menatap ke para tamu. "Karena ini sudah hampir tengah malam, maka saya umumkan puncak acara dari prom night party AGA Company dibu-"

Belum sempat Zevin menyelesaikan kalimatnya, terjadi sedikit keributan di pintu masuk ballroom yang membuat semua mata menatap ke sumber suara.

Brukk!

"Lo bertiga gimana, sih? Malu-maluin tau nggak?" desis seorang gadis dengan dress putih ketat yang membentuk lekuk tubuhnya itu kepada tiga laki-laki berjas hitam yang jatuh tersungkur di belakangnya. Keempatnya sama-sama memakai topeng dengan warna yang senada dengan pakaian mereka.

"Ck! Lagian kenapa lo berhenti tiba-tiba, sih?" ujar salah satu laki-laki yang perawakannya paling berisi.

"Kok malah nyalahin gue?!"

"Terus gue kudu nyalahin siapa?"

Bla bla bla ...

Bukannya berhenti, mereka malah lanjut berdebat dan tidak kenal tempat. Bahkan mereka juga tidak sadar jika tengah menjadi pusat perhatian sekarang. Secara, visual dan gaya berpakaian mereka yang mewah juga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Maksudnya, lihat saja desain gaun dan perhiasan serba mutiara yang dipakai gadis itu.

"Please, kalian ngapain sih?"

Tiba-tiba, seorang gadis dengan dress tanpa lengan berwarna silver mengkilap muncul dari belakang keempatnya. Gadis itu bersedekap dada sembari menatap sinis keempat rekannya. Apalagi ketika netra kecoklatan yang disapu eyeshadow berwarna orange bergradasi ungu itu menatap ke depan. Di mana orang-orang masih memerhatikan ke arah mereka, termasuk dirinya.

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang