49 ☠ Prom Night Party on Valentine Day

44 4 3
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari ini, tepat tanggal 14 Februari adalah hari kasih sayang menurut sebagian orang. Di mana biasanya mereka merayakannya dengan memberikan hadiah seperti bunga atau cokelat untuk orang tersayang. Hari Valentine tidak hanya untuk sepasang kekasih atau suami-istri saja, loh. Akan tetapi, merayakannya bersama sahabat dan keluarga juga bisa. Karena yang namanya kasih sayang itu tidak terbatas.

Kini Liandra nampak begitu antusias mengemas cokelat yang sudah sedari subuh ia buat untuk diberikan pada kekasihnya. Ia bahkan bangun lebih awal dari sang mama yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya yang sedang kasmaran. Masa remaja memang menyenangkan menurut kebanyakan orang.

"Sudah, sana berangkat. Udah rapi kok itu," ujar Leona, Ibunda Liandra ketika melihat sang anak semata wayang terus-terusan membenahi bungkusan cokelat di depannya. Padahal mereka sekeluarga tengah sarapan sekarang, tapi Liandra tampaknya justru lebih sibuk dengan cokelat itu.

"Aku hanya ingin memastikannya tetap rapi, Bun." Liandra berujar tanpa mengalihkan pandangannya dari cokelat yang sudah terbungkus rapi tersebut. Ia berharap kalau Geovan akan menyukai cokelat buatannya ini nanti. Yah, meskipun ia tahu kalau kekasihnya itu tidak begitu menyukai makanan manis.

"Kebanyakan makan makanan yang mengandung gula bisa menyebabkan diabetes."

Itulah yang dikatakan Geovan tempo hari saat ia bertanya kenapa laki-laki itu tidak mau ikut membeli jajanan ketika mereka mampir ke toko kue tempo hari. Mengingat itu jadi membuatnya senyum-senyum sendiri sekarang. Pokoknya ia harus berhasil membuat Geovan memakan cokelat penuh cinta buatannya ini. Semangat, Liandra!

"Ya udah, suka-suka kamu deh. Buruan habisin sarapannya, itu Ayah kamu udah nungguin di depan."

Liandra mengangguk cepat, ia buru-buru menghabiskan sarapannya dan menyambar tas punggung miliknya yang semula ia letakkan di kursi sebelahnya. "Kalau gitu Lia berangkat dulu ya, Bun." Liandra berdiri dan mengecup pipi sang ibunda seraya berpamitan. Lantas bergegas keluar rumah di mana sang ayah sudah menunggu untuk mengantarnya ke kampus.

"Iya, hati-hati di jalan!"

"Siap, Bunda!"

☠☠☠

Sedari di gerbang sampai depan kelas, Liandra tak henti-hentinya tersenyum cerah sembari memegang erat sebuah paperbag kecil berwarna merah itu di dekapannya. Aura bahagia dari gadis itu terlihat jelas hingga banyak mahasiswa dan mahasiswi yang menatap aneh dirinya di sepanjang perjalanan. Ia berencana akan memberikan cokelat itu pada Geovan ketika jam makan siang tiba.

"Hah, semoga dia suka deh."

Jam masih menunjukkan pukul 06.45 saat ini, masih ada 15 menit lagi sebelum kelas pertamanya masuk. Akan tetapi, Liandra lebih memilih untuk langsung masuk ke kelas dan membaca buku pelajarannya sejenak. Namun sepertinya hal itu harus ia tunda terlebih dahulu saat melihat salah seorang kakak tingkatnya tengah duduk di bangku miliknya.

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang