44 ☠ The Jerk : Geovan

51 6 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Gue nggak percaya sama apa yang gue lihat."

Dennata saat ini tengah berjalan menyusuri koridor bersama Caldera. Mereka baru saja kembali dari Ruang BEM karena Amelia membutuhkan bantuan untuk menghitung uang kas anggota mereka. Namun apa yang dilihatnya kali ini benar-benar tidak bisa dipercaya.

Geovan tengah duduk berdua dengan Liandra di sudut tribun lapangan voli. Keduanya tampak sangat romantis dengan Geovan yang menjadikan paha Liandra sebagai bantal tidurnya. Sementara Liandra sendiri tengah sibuk dengan ponselnya dan sesekali memainkan rambut Geovan di sana.

"Kenapa, Denna?" tanya Caldera saat baru menyadari kalau Dennata menghentikan langkah kakinya dan tatapannya terfokus ke satu arah. Pandangan Caldera pun mengikuti arah pandang Dennata, laki-laki itu memicingkan netranya seketika. "Itu Geovan dan Liandra, 'kan?"

Dennata mengangguk tanpa suara. Langkah kakinya langsung melangkah ke arah keduanya dengan cepat. Ia mengabaikan teriakan Caldera yang memanggilnya. Emosinya sudah tidak bisa ditahan lagi kali ini, ia benar-benar marah.

Grep!

Caldera menahan pergelangan tangan kanan Dennata. "Gue tau lo marah, tapi lebih baik hadapi dengan kepala dingin." Caldera sangat paham bagaimana perasaan Dennata sekarang. Ia sendiri juga tidak habis pikir dengan Geovan. Benarkah kalau pemuda itu berselingkuh dari Alexya sekarang?

Tidak ada yang tidak tahu dengan Alexya di angkatan mereka. Geovan sangat beruntung bisa memiliki gadis cantik dengan sifat lembut dan dewasa itu. Kejadian naas yang terjadi setahun lalu pada gadis itu juga murni karena kecelakaan. Akan tetapi, sepertinya Geovan masih menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang mengakibatkan Alexya koma itu.

"Gue tau apa yang gue lakuin, Dera." Dennata menatap lekat kedua bola mata hitam milik Caldera, meyakinkan laki-laki tersebut agar melepaskan cekalan tangannya sekarang juga.

Mau tidak mau, Caldera pun terpaksa melepaskan cekalannya pada pergelangan tangan kanan Dennata. Ia memutuskan untuk mengikuti langkah Dennata yang mulai menuju lapangan, tepat persis di belakangnya. Ia hanya takut kalau gadis itu tidak bisa mengendalikan dirinya setelah mendengar jawaban Geovan ataupun Liandra nanti.

"Apa ini, Geovan?" tanya Dennata begitu tiba di depan kedua sejoli yang kini sama-sama merasa terkejut itu. Mungkin mereka tidak menduga kalau akan ada Dennata yang memergoki mereka berdua di lapangan voli ini. Geovan yang semula menidurkan kepalanya di paha Liandra langsung terduduk dengan cepat. "Apa ini urusan penting yang lo maksud waktu gue minta lo buat ikut bantuin Amelia di Ruang BEM?" lanjut Dennata.

"Denna, i-ini nggak seperti yang lo lihat."

"Lalu apa? Alasan apalagi yang mau lo jadiin alibi?" Dennata memajukan langkah kakinya hingga benar-benar tiba di depan Geovan yang kini sudah berdiri diikuti oleh Liandra. Netra tajam Dennata mengarah pada adik tingkatnya itu. "Bisa jawab pertanyaan Kakak, Liandra?"

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang