•
•
•"Rei, lo gila ya?! Nggak, gue nggak setuju."
Bagaimana Reynand tidak dibuat berang saat menerima kabar kalau ada seseorang yang ingin bergabung dengan organisasi mereka tanpa melewati jalur open member terlebih dahulu?
"Tapi kan cuma satu orang, Bang. Apa salahnya nambah satu anggota lagi?"
Reynand menggeleng. "Nggak. Gue tetep nggak setuju."
"Kenapa kita nggak kasih ujian sama dia aja dulu?" sela Byza hati-hati. "Ujian yang lebih rumit dari lainnya. Biar kita juga tau, dia bisa berguna buat Psycho Elite apa enggak."
Kirei sebenarnya tidak ingin mengakuinya, tapi ia setuju dengan saran Byza. Reynand yang masih enggan hanya melengos dan pergi dari ruang rapat. Meninggalkan kedua gadis itu di sana. Jika kalian bertanya keberadaan Nathan dan Geovan, kedua laki-laki itu sedang tidak berada di markas sekarang.
"Rei, menurut lo gimana?" tanya Byza hati-hati saat melihat Kirei hanya terpaku menatap kepergian Reynand.
"Gue nggak tau, Za. Gue ke kamar dulu ya," katanya pelan dan langsung melangkah pergi meninggalkan ruang rapat.
Byza menghela napas dan memijit pelipisnya perlahan. "Kalo kek gini mah mending nunggu Nathan sama Geovan dulu." Gadis itu merogoh ponselnya dan mencari kontak kedua sahabat laki-lakinya itu.
"Haloo, Geo ..."
☠☠☠
Sementara di sisi lain, Davin sudah menjalankan motornya ke alamat yang diberikan oleh Zen. Laki-laki itu terlihat tenang dengan pandangan mata yang fokus ke depan. Sesekali Davin juga melirik jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Butuh sekitar 45 menit untuk ia sampai ke alamat yang dituju jika ia melajukan motornya dengan kencang.
Ia memang memutuskan untuk pergi ke markas Psycho Elite sendiri tanpa ditemani oleh Zen. Mengingat ia tidak ingin Zen terlibat lebih jauh dengan urusan pribadinya. Sudah cukup sahabatnya itu menjadi dalam pengawasan Kirei karena dirinya.
Brum, brum!
Jalanan yang dilalui Davin ini cukup lenggang dan sepi. Laki-laki itu sempat tidak percaya waktu Zen mengatakan kalau markas Psycho Elite terletak di dataran tinggi yang jarang diketahui orang. Namun kini ia percaya. Apalagi saat netranya melihat sebuah bangunan besar seperti benteng di depan sana.
Davin menghentikan motornya di depan bangunan tersebut. Laki-laki itu mengernyit tak mengerti saat melihat sebuah simbol lingkaran api dengan tengkorak di tengahnya pada pintu gerbang bangunan tersebut. Akan tetapi ia bisa menyimpulkan, kalau ia kini telah sampai di markas Psycho Elite.
Ada dua CCTV di dekat pintu gerbang. Davin sengaja mendekat pada salah satu CCTV dan menutupi layarnya dengan tangan besarnya. Ia hanya ingin memberitahu pada siapapun orang yang tengah mengawasi CCTV markas kalau ada orang di luar markas mereka, dan benar saja. Beberapa detik kemudian, gerbang besar tersebut terbuka secara otomatis dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO ELITE ✔
Mistério / Suspense[𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Mystery / Thriller - Drama Tema : Psychopath ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Psycho Eli...