19 ☠ Who Owns the Initials AL?

121 40 38
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sesampainya di rumah, Kirei langsung memilih mengistirahatkan dirinya di kamar. Sementara Jeselyn ditemani dengan Enzo dan Bi Siti di ruang tengah. Tidak ketinggalan Mang Asep dan Bi Yanti yang ikut menemani. Mereka memutuskan untuk berkebun bersama sembari menunggu saat makan malam tiba.

Kirei bahkan sudah tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi di bawah sana. Lokasi kamarnya yang berada di lantai atas, dan keberadaan kebun belakang yang lumayan jauh, membuat suara-suara kelima orang itu tak kedengaran. Jadi ia bisa tidur dengan nyenyak nanti.

Jujur saja, di kampus lebih baik daripada duduk diam di kantor memandangi laptop sembari mendengar ocehan Om Jhovando selama berjam-jam tadi. Ia juga tidak menyangka kalau persiapannya akan seribet dan sebanyak itu. Beruntung ia hanya terima jadi saja.

"Duh, pegel semua badan gue. Berendam dulu keknya enak nih," gumam Kirei sembari memukul kecil kedua bahunya.

Dengan langkah gontai, Kirei berjalan masuk ke kamar mandi. Tasnya ia lemparkan begitu saja di atas ranjang. Sementara bajunya sudah masuk ke keranjang kotor yang berada di dekat pintu kamar mandi. Tangannya langsung memutar keran air di bak mandi dan menunggu hingga terisi cukup untuknya berendam.

Setelah dirasa cukup, Kirei mengambil sabun cair aroma lavender yang selalu menjadi kesukaannya beberapa bulan terakhir. Tanpa menunggu lama lagi, Kirei segera menyamankan dirinya di dalam bathub.

"Ahh, segarnya ..."

Kedua kelopak matanya otomatis terpejam saat dirasa tubuhnya mulai rileks. Apalagi aroma lavender dari sabunnya begitu menenangkan indra penciumannya. Rasanya sudah lama sekali ia tidak berendam seperti ini, pikir Kirei.

Tiga puluh menit berlalu begitu cepat, Kirei yang sudah merasa kedinginan langsung memilih untuk mengakhiri acara berendamnya dan segera menyelesaikan ritual mandinya. Setelah selesai, ia mengambil sweater biru muda dan celana kain berwarna putih untuk dipakainya. Tidak lupa sedikit lotion untuk melembabkan kulitnya.

Netranya otomatis langsung mengarah pada jam dinding yang berada di atas meja belajarnya. Sudah pukul 13.20 saat ini, jika tidur sebentar mungkin tidak masalah. Sepertinya 2 jam juga sudah cukup untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Ya udah, tidur dulu aja deh."

☠☠☠

Matahari yang semula naik hingga panasnya begitu menyengat di atas kepala, kini sudah turun dan meninggalkan posisinya. Langit bahkan sudah hampir gelap, dan bulan sudah siap menunjukkan atensinya.

Di dapur rumah Keluarga D'Calls, terdapat beberapa orang yang tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Seperti Jeselyn yang tengah memotong-motong timun, Bi Siti yang tengah mengulek bumbu, dan Bi Yanti yang tengah mencuci beras. Sementara Enzo duduk di salah satu kursi di meja makan sembari memainkan game online di ponselnya.

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang