52 ☠ Important Calls from Important People

29 2 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Malam sudah berganti pagi, tapi matahari belum muncul ke permukaan karena langit gelap yang masih menyelimuti bumi. Seorang laki-laki yang baru saja merebahkan diri di atas ranjang kesayangannya itu menatap langit-langit kamarnya tanpa berkedip. Pandangannya menerawang, tapi lagi-lagi wajah gadis yang ia ajak berdansa tadi muncul di penglihatannya.

Davin mengacak-acak rambutnya, berusaha mengusir bayangan gadis itu dari kepalanya.

"Kirei, nama yang cantik seperti orangnya."

Davin bergidik geli. Bisa-bisanya ia mengucapkan kalimat hiperbola seperti itu tadi. "Ck! Pasti dia mikirnya gue cowok yang suka ngegombal."

Padahal itu bukan dirinya sama sekali. Ia bukan Raffael yang hobinya menggombal untuk menggoda para gadis-gadis di kampusnya. Ia tidak seperti itu, tadi itu sangat bukan dirinya.

"Gue pasti udah gila."

Laki-laki yang tampak masih frustasi itu terpaksa menutup matanya rapat-rapat kala kantuk sudah mulai menyerangnya. Berjam-jam berada di pesta benar-benar membuat tubuhnya lelah bukan main. Beruntungnya hari ini adalah Hari Minggu, jadi ia tidak perlu bangun pagi-pagi sekali karena kampus libur dan ia juga berencana untuk melewatkan jam sarapannya nanti.

"Lupa lagi gue kagak nanya sosmed-nya," gumam Davin dengan suara yang sangat pelan karena kesadarannya sudah mulai menipis. Laki-laki itu menguap beberapa kali sebelum benar-benar jatuh tertidur.

☠☠☠

Dibelahan bumi yang lain, pembunuh berdarah dingin berinisial AL kini kembali berulah. Tepat ketika semua orang sibuk membicarakan hari kasih sayang, hari yang penuh suka cita, di situlah terdapat duka dan kehebohan yang ia buat.

Lagi-lagi di alun-alun kota, tepat tengah malam tadi, ditemukan jasad seorang pria yang tubuhnya terpisah menjadi dua bagian tergeletak di sana. Jasad itu berada di tempat yang tidak terkena cahaya dari lampu jalanan, jadi tidak akan terlihat jika dari luar. Bahkan sang pembunuh pun kini lagi-lagi meninggalkan inisial AL dari darah sang korban, dan uniknya lagi ada beberapa bukti kejahatan sang korban selama masa hidupnya yang ditinggalkan bersama jasadnya.

Ketika diidentifikasi, ternyata pria tersebut adalah salah satu pejabat di suatu daerah yang menyelewengkan dana-dana bantuan senilai ratusan juta dari negara yang seharusnya untuk pembangunan daerah, malah dibuat untuk konsumsi sendiri. Yang tidak bisa dimaafkannya lagi, ia sudah melakukan tindakan itu selama kurang lebih lima tahun masa jabatan.

AL memang mempermudah penyelidikan para polisi dan mengungkap misteri yang mungkin tidak disangka-sangka oleh masyarakat. Namun ia juga menimbulkan ketakutan yang mendalam di masyarakat, terutama para pejabat yang merasa terancam. Karena bisa saja mereka yang akan jadi sasaran selanjutnya.

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang