•
•
•Kirei yang awalnya tengah asik bermain play station bersama sang bodyguard, tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan Om Sean dan Om Jhovando di rumahnya. Apalagi kedua om-nya itu tampak serius, ia sampai bingung dan menerka-nerka.
Ada apa, ya?
"Maaf karena tiba-tiba datang dan mengganggu waktu bersantai kamu, Kirei." Jhovando berkata dengan penuh sesal.
Kirei tidak setuju dengan perkataan om-nya tersebut. Gadis yang baru saja berdiri setelah meletakkan stik play stationnya itu menjawab. "Om ngomong apa, sih? Nggak ada yang keganggu, kok. Kirei nggak keganggu sama sekali dengan kedatangan Om Jhovando ataupun Om Sean."
Sean dan Jhovando saling pandang, seolah tengah berbicara lewat tatapan mata mereka, lantas keduanya mengangguk bersama.
"Sebenarnya, alasan kami mendatangi kamu secara langsung karena ada hal penting yang harus kamu tahu terkait penyelidikan kematian orang tua kamu," ungkap Sean. "Ini sangat penting hingga Om rela langsung meninggalkan pekerjaan Om di rumah dan langsung ke rumah kamu bersama Jhovando."
Jhovando mengangguk-angguk seolah membenarkan dan setuju dengan perkataan Sean. "Pihak kepolisian tadi menelepon Om Sean dan mengatakan kalau mereka akan menutup kasus kematian orang tua kamu serta menghentikan penyelidikan."
Deg!
"Ap-apa?" Kirei menatap kedua pria paruh baya di depannya tak percaya. "Tapi kenapa?! Kenapa mereka malah mau menutup kasusnya?!" seru gadis itu kemudian. Napas Kirei memburu, jelas ia tidak akan terima dengan hal ini. Bagaimana mungkin mereka akan menutup kasus tentang kematian kedua orang tuanya dan menghentikan penyelidikan?! Ini benar-benar tidak bisa diterima!
"Rei, kamu tenang dulu." Enzo mencoba memberi pengertian dengan mengusap-usap pundak sang nona muda. Ia sebenarnya juga tidak menyangka kalau kedatangan Mr. Jhovando dan Mr. Sean adalah untuk membawa kabar seperti ini. Kirei pasti sangat marah dan kecewa.
"Maafkan kami, Kirei. Namun yang kami dengar dari kepolisian, mereka tidak juga menemukan bukti-bukti akurat yang bisa membawa mereka ke pembunuhnya. Bahkan setelah berminggu-minggu semenjak hari kematian Melisa dan Melvino."
"Lalu apa gunanya Detektif, Om?! Apa gunanya tim forensik kalo nggak bisa nemuin satu petunjuk pun yang ngarah ke pembunuh Papa dan Mama?!"
Kirei jatuh terduduk setelah meluapkan apa yang mengganjal di pikirannya. Gadis itu langsung menangis tersedu-sedu seperti anak kecil yang kehilangan mainan. Dadanya sesak ketika memikirkan kalau kasus itu sebentar lagi akan ditutup. Siapa nanti yang akan menemukan pelaku pembunuh kedua orang tuanya jika pihak berwajib yang seharusnya bisa menangani masalah ini saja justru memilih untuk angkat tangan?
Ini tidak adil! Ini sungguh tidak adil!
Tidak seharusnya mereka mengabaikan kasus kematian kedua orang tuanya begitu saja. Tidak seharusnya mereka menyerah begitu saja! Ayolah, ini baru beberapa minggu. Belum berbulan-bulan, belum bertahun-tahun!
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO ELITE ✔
Mystère / Thriller[𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Mystery / Thriller - Drama Tema : Psychopath ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Psycho Eli...