•
•
•"Hoekk!"
Untuk kesekian kalinya Kirei harus merelakan isi perutnya keluar begitu saja. Pemandangan malam itu masih saja mengguncang dirinya, terlebih perutnya yang beberapa waktu ini selalu menolak makanan yang masuk ke dalamnya.
"Sialan! Siapa sih bajingan yang ngelakuin hal kek gitu?!"
Kirei menatap pantulan dirinya di depan cermin toilet kampusnya. Kantung mata yang semakin nampak jelas, wajah pucat, bibir juga pucat. Ohh, dirinya bahkan baru sadar penampilannya sudah seperti zombie.
Kirei membasuh kembali wajahnya, setelah itu mengeringkannya dengan sapu tangan yang dibawanya. Kemudian, ia mengoleskan lip balm pada bibir pucatnya. Lantas menatap sekali lagi pantulan dirinya di cermin.
"Oke, sudah lebih baik."
Kirei memasukkan kembali sapu tangannya ke dalam saku seragam, lantas berjalan keluar dari toilet. "Hah, keknya gue harus beli obat pereda mual nanti." Gadis itu memijit pelipisnya yang sedikit pusing, ia mencari keberadaan Reynand dan Byza saat ini. Ya, ia tadi memang izin ke toilet dulu sebelum bergabung dengan mereka di kantin.
"Mana dah tuh dua makhluk astral."
Kirei terus mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin hingga beberapa saat kemudian, sebuah lambaian tangan tertangkap oleh netranya.
"Kirei! Di sini!"
Ya, disusul oleh teriakan keras Byza. Kirei pun bergegas ke meja pojok kantin di mana Byza dan Reynand tengah menunggunya di sana.
"Lo kemaren ke mana? Emak lo sampe telepon ke rumah gue."
Baru saja Kirei duduk di kursinya, pertanyaan Reynand langsung mencecarnya. Gadis itu menghela napasnya. "Apa harus gue jawab?"
Reynand berdecak kesal. "Nggak juga sih, tapi paling enggak lo bilang. Biar gue ada alasan kalo ditanya-tanya sama Emak lo lagi."
Kirei menampilkan cengirannya. "Nggak ke mana-mana kok gue, cuma ke kampus sebelah. Apa ya namanya? Oh, iya! Bangsa Buana."
"NANI?!"
"Uhuk! Sialan Reynand, gue lagi makan ampe kesedak. Anjirlah," gerutu Byza yang langsung menyeruput es tehnya dengan cepat. Gadis itu memang sedang asik makan saat Reynand menginterogasi Kirei.
"Lo ke Bangsa Buana?!" Tidak memedulikan nasib Byza, Reynand kembali bertanya pada Kirei sembari menggoyang-goyangkan bahu gadis itu.
"Aduh, emang kenapa sih?" Oke, Kirei merasakan kepalanya semakin pusing sekarang.
Reynand menatapnya dengan tajam. "Lo gatau apa, kalo kampus kita musuhan sama Bangsa Buana?!" tekannya lagi. "Sama Merpati Jingga juga sih," lanjut Reynand dengan suara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO ELITE ✔
Misterio / Suspenso[𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Mystery / Thriller - Drama Tema : Psychopath ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Psycho Eli...