•
•
•Mentari kembali hadir menunjukkan atensinya, banyak orang-orang yang sudah berlalu-lalang di keramaian jalan. Mereka sudah aktif sepagi itu dengan beragam alasan. Ada yang berangkat kerja, ada yang berolahraga, ada juga yang sudah siap untuk pergi ke sekolah.
Seperti Kirei sekarang ini.
Dengan penampilan yang cenderung simpel, rambut digerai dan jepit rambut berbentuk lebah kesukaannya yang terpasang indah di mahkotanya. Kirei menuruni anak tangga dengan membawa serta tas sekolahnya di pundak. Di dapur sudah tersedia sebakul nasi, sayur, dan beberapa lauk pauk yang tampak masih panas.
Kirei tersenyum. Sepertinya Bi Yanti yang membuat semua ini. Netranya menatap ke sana kemari mencari keberadaan sosok wanita paruh baya yang sudah mengabdi selama 5 tahun di keluarganya itu.
"Bi Yanti!" panggilnya dengan sedikit keras. "Bi Yantiii, Bibi di mana Bi?"
Tap! Tap! Tap!
Suara langkah kaki yang terdengar cepat membuat Kirei tak bisa menahan senyumnya. Sosok Bi Yanti baru saja masuk dari pintu dapur. Kirei menatap kedua tangan wanita paruh baya tersebut yang tampak memegang beberapa sayuran segar.
"Bibi abis belanja?" tanya Kirei.
Bi Yanti mengangguk disertai senyum lembut yang terbit dari bibirnya. "Iya Non, ini tadi mumpung ada orang jualan sayur yang lewat. Katanya sih murah. Ya udah, sekalian aja Bibi beli buat persediaan, hehe."
Kirei menggeleng tak habis pikir. "Bibi kan bisa beli di pasar," pungkasnya.
"Iya sih Non, tapi lebih murah di penjual itu tadi. Jarang-jarang juga kan ada yang jualan sayur sampai ke komplek sini," jelas Bi Yanti. Ekspresi senang karena harga diskonan tampak jelas di wajah Bi Yanti.
Kirei kembali tersenyum. "Ya udah, terserah Bibi aja deh. Nanti Bibi jangan lupa sarapan juga loh, ya."
"Itu mah sudah pasti, Non."
Kirei mengacungkan jempolnya. Gadis itu kembali melanjutkan sarapannya, sementara Bi Yanti izin ke kamarnya setelah meletakkan sayur mayur itu ke dalam kulkas.
Kamar pekerja di sini punya bangunan sendiri, tidak di rumah utama yang selama ini Kirei dan orang tuanya tempati. Namun berada di belakangnya. Hanya dipisahkan oleh tembok yang tidak terlalu tinggi dengan sebuah pintu besi di tengahnya.
Bisa dikatakan, rata-rata pekerja di rumahnya ini tinggal jauh dari keluarganya. Seperti pelayan, sopir, tukang kebun, dan lainnya akan tinggal di sana. Biasanya mereka akan pulang sebulan sekali dalam kurun waktu tiga hari. Itupun tidak menentu, karena sudah ada jadwalnya sendiri. Semua hal itu sudah diatur dan ditetapkan oleh mamanya.
Kirei yang sudah selesai dengan acara sarapannya langsung berdiri dan bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Sepatu pun sudah terpasang manis di kedua kakinya. Sementara sopir keluarganya itu sudah stand by di depan gerbang dengan mobil sedan hitam yang biasa dipakai untuk mengantar jemputnya ke kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO ELITE ✔
Mystery / Thriller[𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Mystery / Thriller - Drama Tema : Psychopath ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Psycho Eli...