59 ☠ Join Psycho Elite, Yes or No?

41 2 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tepat pada pukul satu siang, para calon member sudah kembali ke rumah masing-masing. Seperti yang dikatakan, mereka harus memberi keputusan bergabung atau tidak selama 24 jam dari waktu yang telah ditentukan. Itu berarti, mereka harus memberi jawabannya besok siang. Jika memang sudah fiks bergabung, mereka harus datang ke markas tepat pada pukul dua belas siang.

Sebenarnya, baik Reynand ataupun Kirei dan Byza sendiri sedikit tidak yakin kalau mereka bersebelas akan benar-benar bergabung dengan Psycho Elite. Secara, orang waras mana sih yang ingin jadi pembunuh bayaran seperti mereka? Tentu saja hanya orang-orang gila dan tidak waras yang mau bergabung dengan organisasi seperti Psycho Elite.

"Hah, gimana ya? Gue beneran nggak yakin," gumam Byza sambil mencebikkan bibir. Gadis itu menopang dagunya dengan perasaan cemas yang sangat kentara di wajahnya. Tepat di samping Byza, ada Kirei yang juga tampak murung saat ini. Kedua gadis itu mencemaskan hal yang sama.

"Gue juga nggak yakin sebenarnya. Menurut lo, apa mereka bakal gabung sama kita, Bang?" Kirei bertanya pada Reynand yang tampak asik dengan game onlinenya.

Yang ditanya hanya mengendikkan bahu pertanda tidak tahu. "Lo tanya gue, terus gue tanya siapa? Nggak usah mikir yang aneh-aneh," kata Reynand tanpa mengalihkan fokusnya pada ponsel yang digenggamnya.

Melihat respon Reynand yang tampak ogah-ogahan, tentu saja membuat Kirei sangat kesal. Bukannya membantu atau menyelesaikan masalah, abangnya itu malah terlihat sangat santai seolah-olah kecemasan mereka itu tiada artinya.

"Bang! Lo kalo mau ngajak berantem, bilang aja deh! Gedeg gue lama-lama!" gerutu Kirei bersungut-sungut. Gadis itu bahkan sudah beranjak ingin menghampiri Reynand di ujung sofa sana.

"Diem deh, Rei. Ntar gue kalah," sahut Reynand kemudian.

Kirei sendiri hanya menghela napasnya, lalu mengalihkan tatapan pada Geovan dan Nathan yang tampak sibuk memerhatikan layar laptop di kursi dapur sana. Jarak dapur dan ruang tengah memang tidak terlalu jauh, itulah kenapa ia bisa melihat posisi kedua laki-laki tersebut dari sini. Kedua lelaki itu tengah memantau email dan CCTV saat permainan tadi pagi. Entahlah, tampaknya sangat menarik, tapi Kirei sama sekali tidak tertarik. Biarlah urusan itu menjadi urusan kedua laki-laki tersebut.

Tidak ada yang bisa mereka lakukan sekarang. Kirei sendiri berencana akan langsung pulang ke rumah setelah ini. Ohh ya, kalian pasti penasaran tentang kejadian saat Geovan sudah mengetahui kalau Alexya disembunyikan oleh Kirei dan Dennata. Memang, sempat terjadi pertengkaran kecil antara Kirei dan Geovan hari itu. Apalagi, Geovan tidak berhasil menemukan Alexya di salah satu mansion Keluarga D'Calls tersebut.

Namun Kirei dengan segala kuasanya berhasil membungkam laki-laki itu. Kirei mengancam Geovan kalau ia tetap bersikeras, ia tidak akan memberitahu di mana keberadaan Alexya sampai kapanpun. Kirei memberi Geovan waktu untuk memutuskan pilihannya. Tetap mempertahankan Liandra, tapi tidak bisa bertemu Alexya atau melepaskan Liandra, dan ia akan kembali ke Alexya.

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang