Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Tok! Tok! Tok!
"Kireiii!"
"Kak Kirei, buka pintunya dong!"
Suara teriakan yang cukup keras itu membuat Kirei yang tadinya tertidur dengan posisi duduk di kursi dapur langsung berjengit kaget. Gadis itu mengusap sudut matanya yang berair dan menutup mulutnya yang menguap lebar.
"Hoaam, sebentar!"
Gadis itu langsung bergegas ke kamar mandi dekat dapur dan membersihkan wajah bantalnya. "Pegel banget leher gue tidur kayak gitu," decaknya sembari mengusap tengkuknya.
Dengan langkah santainya, Kirei berjalan ke arah pintu utama rumah dan menyambut beberapa orang teman yang memang berencana untuk bermain di rumahnya tersebut.
Ceklek!
Kirei mengembangkan senyumnya saat Reynand, Jeselyn, dan Nathan menatap ke arahnya. "Ayo masuk!"
Ketiganya memasuki rumah mewah Kirei dan gadis itu menggiringnya ke ruang tengah. PS, papan catur, domino, monopoli, dan beberapa camilan sudah Kirei sediakan di sana. Reynand dan Jeselyn yang paling antusias langsung menyambar stik PS dan duduk di karpet berbulu dengan cepat.
Kirei tertawa. Ia melirik ke arah Nathan yang hanya tersenyum kecil di sampingnya. "Bang Nathan, rasanya ini pertama kalinya gue bisa ngomong secara resmi sama lo," tutur Kirei.
Nathan mengusap tengkuknya dengan canggung. "Ya, begitulah."
Sial!
Nathan mengumpati dirinya dalam hati, kenapa ia jadi mati kutu begini? Padahal Kirei pun santai-santai saja saat berbicara dengannya. Lantas kenapa?
"Ayo Bang, duduk sini." Kirei menarik lengan Nathan yang masih berdiri di dekat sofa. Nathan sedikit tersentak akibat gerakan tiba-tiba gadis itu. Tanpa banyak bicara, Nathan menurut dan mendudukkan dirinya di sofa. Melihat Jeselyn dan Reynand yang sedang asik bermain PS.
"Hahahaha, Bang Rey kalah! Wuuu, payah ah. Masa kalah sama Jejes!" Gadis itu menjulurkan lidahnya mengejek Reynand yang tampak kesal. Jeselyn tertawa senang karena Reynand kalah pro dengan dirinya.
Kirei sendiri pun ikut tertawa lepas, begitupun Nathan yang terkekeh geli karena tingkah keduanya.
Beberapa saat kemudian, suara bel rumah berbunyi nyaring, mengagetkan keempatnya yang tengah asik tertawa. Kirei mengerutkan keningnya, ia tidak merasa mengundang orang lain dalam acara mereka.
