07 ☠ Bangsa Buana VS Merpati Jingga

178 41 36
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kirei, bego! Tadi tuh gue ditanya-tanyain sama dosennya, tau! Lo dari mana aja, sih?" cecar Byza saat Kirei baru saja tiba di kelas.

Gadis itu hanya menampilkan cengirannya dan langsung mendudukkan diri di bangkunya. "Gue tadi telat, ya sekalian aja bolos. Daripada gue dihukum, ogah banget."

Byza mendesah malas. Matanya memicing tajam saat melihat Kirei yang tampak begitu santai setelah membuatnya harus beralasan pada dosen karena ketidakhadiran gadis itu di mata kuliah beliau.

"Ya seenggaknya kabarin gue dulu gituloh," omel Byza dengan mata berkilat-kilat lantaran masih merasa kesal.

Kirei mengibas-ngibaskan tangannya tak peduli. "Ngapain? Guenya juga udah nyampe."

"Terserah lo, deh." Byza pasrah, ia juga tidak bisa menuntut apapun. Lagipula perkataan Kirei benar, untuk apa dia menghubunginya jika saat ini sudah sampai di kampus? Hah, rasanya hari-harinya terasa semakin membosankan.

Byza mengetuk-ngetukkan ujung jari-jarinya pada meja sembari menunggu dosen mata kuliah selanjutnya datang. Di kelas MB-2 tampak ramai seperti biasa. Ada yang bermain kartu di belakang, push rank, bergosip, dan tidur. Namun Byza tak berniat untuk melakukan salah satunya.

"Rei," panggil Byza pada Kirei yang tengah menelungkupkan kepalanya di atas meja. Namun teman sebangkunya itu hanya menjawab tanpa minat. Byza berdecak, "Kirei!"

"Ck! Apaan, sih? Gue lagi ngantuk," gerutu Kirei. Ia menoleh pada Byza yang tampak cemberut di sampingnya. Kirei menghela napas. "Apa?" tanyanya.

Byza tersenyum sumringah. "Nanti jalan-jalan lagi, yuk!"

Kirei mendelik, ia langsung menegakkan tubuhnya dan memberikan Byza tatapan tajamnya. "Kemaren kan udah. Gimana, sih?! Males gue tuh." Kirei kembali melesakkan kepalanya pada lipatan tangannya di atas meja. Mengabaikan Byza yang otomatis merajuk.

"Ah, lo mah nggak asik."

Byza mencebikkan bibirnya kesal.

Saat ini, gadis itu harus rela tenggelam dalam kebosanan di kelasnya.

☠☠☠

"Geovan! Lo pokoknya harus ikut gue ke lapangan!"

Dennata sang sekretaris masih saja bersikeras membujuk Geovan untuk beranjak dari duduk nyamannya. Sementara sang empunya nama hanya memberikan tatapan malas pada gadis di depannya ini.

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang