23. Saksi Mata Fero Selingkuh

54 12 17
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Kania pergi sama Fero ya Kak?" begitu tanya Jeje saat Fiska sudah berada di sebelahnya.

Jeje menunggu Fiska di depan gedung convention center. Karena dari kelas ujian Jeje dan kelas ujian Fiska gedung convention center berada di tengah-tengah.

"Loh Kania bilang ke lo?"

Jeje menggeleng. "Pas gue keluar kelas, gue liat Kania masuk ke mobil sedan hitam yang gue rasa itu mobilnya Fero, bener kan Kania pergi sama Fero?"

Fiska meringis pelan. "Iya. Dia mau pergi staycation bareng Fero. Minggu kemarin kan gak jadi. Terus dia udah bilang ke gue pagi tadi kok."

"Kok gak bilang ke gue juga," Jeje berujar sedih. Ia merasa ditinggalkan karna tak diberi tahu.

"Gara-gara dia udah tau reaksi lo bakal kayak apa kalau dia batalin rencana kita."

Jeje manyun. Dia keliatan bete tapi kekesalannya hilang begitu saja saat Fiska merekomendasikan tempat makan yang enak. Fiska membiarkan ponselnya diambil alih Jeje yang sibuk memeriksa satu persatu tempat makan yang Fiska rekomendasikan. Setelah berunding, mereka berdua sepakat memilih tempat makan yang tak jauh dari kampus.

"Je gue mau jujur sama lo." Fiska tiba-tiba bicara serius.

"Jangan-jangan lo mau bilang kalau lo sama Bang Afra udah jadian?" Jeje tergelek, menunjuk-nunjuk Fiska dengan gaya centil sembari memasang ekspresi 'gue sudah tahu akhirnya akan begini'.

"Enggak! Bukan soal Afra. Dan Afra sama gue gak jadian. Oke? Ini soal Kania." Fiska menyela cepat. Meskipun begitu ada sedikit harap yang muncul kalau nantinya ia akan pacaran dengan Afra.

"Kenapa sama Kania?"

"Gue liat pacarnya Kania di kafe bareng cewek lain dan gue kenal cewek itu."

"Ha?"

"..."

"Bentar deh... ceweknya rambut pendek sebahu. Kulitnya putih dan suka pake baju yang agak terbuka?"

"Bener!"

"Wah!" Jeje menggebrak meja. Untungnya sih restoran tempat makan sedang ramai jadi tak ada yang sadar apa yang terjadi di meja Jeje dan Fiska.

"Udah gila dunia."

"Fero gila kak bukan dunia."

"Oh... oke. Udah gila si Fero."

"Gak nyangka gue ternyata kita yang jadi saksi matanya Fero selingkuh."

"Kita harus gimana sama Kania?" Pertanyaan itu yang lebih penting sekarang.

Karna baik dari Fiska yang tidak tega dan menyerahkan urusan untuk memberitahu pada Kania soal Fero yang main belakang akan dilimpahkan pada Jeje.

Sementara itu bagi Jeje, ia belum yakin apakah gadis itu memang menjalin hubungan mesra dengan Fero atau mereka hanya rekan kerja biasa. Jeje masih berusaha positive thinking. Sebab dilihat selama setahun hubungan Fero dan Kania yang berlangsung baik-baik saja.

Hujan di Sore Hari (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang