65. Qeenan Bilang Suka

26 4 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Kania menatap Qeenan lamat. Matanya mengerjap beberapa kali. Kepalanya terasa penuh dan ia tidak bisa mendefinisikan perasaannya sendiri. Apalagi setelah Qeenan mengakui kalau dirinya menyukai Kania.

"Gue suka lo Kania."

Begitu kata Qeenan sesaat cowok itu memberhentikan motornya di depan kos Kania.

Selama tiga menit Kania hanya diam. Mematung.

"Kania lo mau diem aja di situ? Ga mau masuk?"

"Ini konsepnya lo nembak gue?"

Qeenan terkekeh pelan.

Ia lalu turun dari motornya dan mendekat ke arah Kania. Kemudian Qeenan agak merunduk, menyentuh pengait helm dan membuka helm yang Kania pakai.

"Kenapa betah banget sih pake helm? Ini helmnya Edo, biasa dipake mantannya sih, ntar gue beliin buat lo."

"Buat apa helm di gue?"

"Biar gue gak usah minjem helm ke Edo kalau mau ngajak lo pergi."

"Terus kenapa lo yang beli helm buat gue?"

"Yah karena, lo... karena bentar lagi lo bakal jadi cewek gue." Qeenan tampak gugup sambil memalingkan wajah.

"Idih," Kania jadi pengen salty.

Qeenan tergelak.

"Emangnya lo gak mau jadi cewek gue?"

"Qeenan coba kalau mau nembak tuh yang bener!" Kania jadi gemas sendiri.

Qeenan malah ngakak.

"Ntar aja ya, udah malem, mending lo bersih-bersih terus tidur."

**

Pagi ini Kania sudah ada di Kafe. Ia shift pagi hari ini.

Sembari bersih-bersih kafe, Kania masih kepikiran dengan omongan Qeenan kemarin.

"Dek hari ini ada yang dateng mau wawancara." Rojer muncul dari ruangan di belakang counter yang digunakan khusus untuk staff kafe sambil membawa lembaran kertas.

"Itu apa Bang?"

"Info lowongan part time."

Kania mengangguk saja.

Karena Kori dan Qeenan juga punya pekerjaan sampingan lain, Rojer pun ingin merekrut karyawan baru.

Perihal ini juga sudah dibicarakan dengan Qeenan dan Kori, jadi mereka sepakat karena semakin hari kafe semakin ramai. Perlu adanya orang yang selalu stay di kafe. Agar urusan kafe lancar.

"Rencananya Abang mau rekrut berapa orang?"

"Dua aja kali ya. Minimal satu deh."

Kania mangut-mangut saja.

Hujan di Sore Hari (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang